Terong, dengan teksturnya yang lembut setelah dimasak dan kemampuannya menyerap bumbu dengan baik, adalah salah satu sayuran multifungsi di dapur Asia maupun internasional. Dari yang berbentuk panjang ungu, bulat kecil hijau, hingga terong susu yang putih, keragaman varietasnya menawarkan spektrum rasa yang luas. Namun, kunci kelezatan terong terletak pada cara pengolahannya. Banyak orang menghindari terong karena dianggap menyerap terlalu banyak minyak, padahal dengan teknik yang tepat, Anda bisa mendapatkan terong yang gurih tanpa terasa 'berat'.
Mengolah terong bukanlah sekadar menggorengnya saja. Ada metode pramaolah yang bisa memaksimalkan rasa alami terong sambil meminimalisir kandungan minyaknya. Memahami jenis terong yang akan digunakan juga penting; misalnya, terong ungu besar cocok untuk dipanggang, sementara terong bulat lebih ideal untuk isian atau masakan berkuah kental.
Sebelum melangkah ke resep spesifik, persiapan awal sangat krusial untuk menghilangkan rasa pahit (yang kadang muncul pada beberapa varietas) dan mengurangi penyerapan minyak saat dimasak.
Pilih terong yang kulitnya kencang, mengkilap, dan terasa berat untuk ukurannya. Hindari yang berbintik cokelat atau terasa lembek. Cuci bersih di bawah air mengalir.
Iris terong sesuai kebutuhan resep. Taburi irisan terong dengan garam kasar secukupnya. Diamkan selama 15-30 menit. Garam akan menarik keluar cairan berlebih (getah) yang sering menyebabkan rasa sedikit pahit dan membuat terong lebih mudah menyerap minyak saat digoreng. Setelah didiamkan, bilas terong di bawah air mengalir hingga tidak ada sisa garam, lalu keringkan sepenuhnya menggunakan tisu dapur atau lap bersih.
Jika Anda ingin terong sangat lembut, Anda bisa merebusnya sebentar (blanching) selama 2-3 menit atau mengukusnya. Jika ingin tekstur yang lebih 'berdaging', panggang terong utuh hingga kulitnya gosong dan dagingnya lunak, lalu kerok isinya.
Ini adalah hidangan klasik Indonesia. Setelah terong dibilas dan dikeringkan (Langkah 2), goreng terong dalam minyak panas sedang hingga matang dan berwarna keemasan. Angkat dan tiriskan. Tumis bumbu balado yang sudah dihaluskan (cabai, bawang, tomat) hingga matang. Masukkan terong, aduk cepat hingga semua bagian terong terlumuri sambal. Teknik menggoreng cepat sangat penting di sini agar terong tidak menyerap terlalu banyak minyak.
Sempurna untuk diet rendah minyak. Belah terong menjadi dua memanjang. Sayat-sayat dagingnya (jangan sampai tembus kulit). Lumuri tipis dengan minyak zaitun, taburan bawang putih bubuk, oregano, garam, dan lada hitam. Panggang pada suhu 200°C selama sekitar 20-25 menit hingga empuk. Hasilnya adalah terong yang berasap dan lembut, cocok disajikan sebagai pendamping steak atau sebagai isian roti lapis.
Untuk tekstur renyah tanpa banyak minyak, gunakan air fryer. Potong terong menjadi stik atau lingkaran. Campurkan potongan terong dengan sedikit putih telur (sebagai perekat) dan baluri dengan tepung berbumbu (tepung beras atau tepung maizena lebih disarankan untuk kerenyahan maksimal). Semprotkan sedikit minyak ke permukaan terong. Masak dalam air fryer pada suhu 180°C selama 12-15 menit, balik di pertengahan proses. Ini memberikan hasil mirip gorengan namun jauh lebih sehat.
Dengan menguasai teknik persiapan dasar, Anda membuka gerbang menuju berbagai kreasi olahan terong yang lezat, mulai dari hidangan pedas Nusantara hingga masakan vegetarian modern. Selamat mencoba!