Teh hijau, atau Camellia sinensis, telah lama dikenal bukan hanya sebagai minuman penyegar, tetapi juga sebagai eliksir kesehatan alami. Berbeda dengan teh hitam yang melalui proses oksidasi penuh, daun teh hijau diproses dengan cepat menggunakan panas untuk mencegah oksidasi, sehingga mempertahankan kandungan bioaktifnya yang luar biasa. Keajaiban teh hijau terletak pada komposisi kimianya yang kaya.
Komponen paling terkenal dan paling berharga dalam teh hijau adalah golongan senyawa yang disebut polifenol, khususnya katekin. Katekin adalah antioksidan kuat yang bertanggung jawab atas banyak manfaat kesehatan teh hijau, mulai dari perlindungan sel hingga pencegahan penyakit kronis. Di antara semua katekin, Epigallocatechin Gallate (EGCG) adalah yang paling melimpah dan paling aktif secara biologis.
EGCG bekerja dengan menetralisir radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan memicu penuaan dini serta berbagai penyakit. Konsumsi teh hijau secara teratur membantu tubuh meningkatkan kapasitas antioksidan internalnya.
Diagram sederhana komponen utama dalam Teh Hijau.
Selain EGCG, teh hijau mengandung asam amino unik bernama L-Theanine. L-Theanine adalah senyawa yang bekerja sinergis dengan kafein. Ia dikenal mampu meningkatkan aktivitas gelombang alfa di otak, yang berhubungan dengan kondisi relaksasi mental yang waspada.
Inilah mengapa banyak peminum teh hijau melaporkan peningkatan fokus dan energi yang stabil, berbeda dengan lonjakan energi tiba-tiba (dan sering diikuti penurunan drastis) yang dialami setelah mengonsumsi kopi murni. L-Theanine membantu mengurangi stres tanpa menyebabkan rasa kantuk.
Teh hijau mengandung kafein, zat stimulan yang dikenal luas. Namun, jumlah kafein dalam teh hijau umumnya lebih rendah dibandingkan kopi. Kandungan kafein bervariasi tergantung pada jenis daun dan metode penyeduhan, tetapi biasanya berkisar antara 20 hingga 45 mg per cangkir (dibandingkan dengan 95 mg atau lebih pada kopi).
Kombinasi kafein dan L-Theanine adalah kunci keseimbangan yang ditawarkan teh hijau. Kafein memberikan dorongan energi, sementara L-Theanine memastikan dorongan tersebut lebih halus dan tidak disertai efek samping negatif seperti kegelisahan.
Meskipun dalam jumlah kecil, teh hijau juga menyumbangkan beberapa nutrisi penting bagi diet harian:
Selain itu, teh hijau juga mengandung serat larut, meskipun sebagian besar serat ini tertinggal pada ampas daun jika teh diseduh menggunakan kantong atau saringan.
Kandungan dalam teh hijau adalah perpaduan harmonis antara senyawa bioaktif yang saling mendukung. Dari EGCG yang masif sebagai benteng antioksidan, L-Theanine yang menenangkan pikiran, hingga kafein yang memberikan dorongan energi terkontrol, teh hijau menawarkan profil nutrisi yang sangat bermanfaat. Mengintegrasikan satu hingga tiga cangkir teh hijau berkualitas ke dalam rutinitas harian adalah cara yang lezat dan efektif untuk mendukung kesehatan jangka panjang, terutama fungsi kognitif dan metabolisme tubuh secara keseluruhan.