Kunjungan Antenatal Care (ANC) Menurut Rekomendasi WHO

Ilustrasi Kunjungan ANC Gambar simbolis yang menunjukkan ibu hamil sedang diperiksa oleh tenaga kesehatan, melambangkan perawatan antenatal. ANC Care

Kesehatan ibu dan bayi merupakan prioritas utama dalam sistem kesehatan global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara konsisten menekankan pentingnya perawatan antenatal atau Antenatal Care (ANC) sebagai fondasi untuk memastikan kehamilan yang sehat dan persalinan yang aman. ANC bukan sekadar pemeriksaan rutin; ini adalah serangkaian intervensi medis dan dukungan psikososial yang bertujuan memantau dan memelihara kesehatan ibu hamil serta mendeteksi komplikasi secara dini.

Mengapa Kunjungan ANC Penting?

Tujuan utama dari kunjungan ANC adalah untuk meningkatkan hasil kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Tanpa deteksi dan penanganan dini, risiko komplikasi seperti preeklampsia, perdarahan, infeksi, atau anemia dapat meningkat drastis. WHO merekomendasikan serangkaian kunjungan yang terstruktur untuk memberikan cakupan perawatan yang optimal.

Rekomendasi Jumlah Kunjungan ANC Menurut WHO

Di masa lalu, rekomendasi minimum ANC seringkali hanya empat kali. Namun, WHO telah memperbarui pedoman ini, mendorong peningkatan frekuensi kunjungan untuk meningkatkan kualitas perawatan. Pedoman terbaru WHO menganjurkan minimal **enam hingga delapan kali** kunjungan ANC untuk sebagian besar ibu hamil, terutama di lingkungan dengan risiko komplikasi yang bervariasi.

Inti dari rekomendasi ini adalah memastikan bahwa setiap wanita hamil menerima perawatan yang tepat pada waktu yang krusial selama kehamilannya.

Jadwal Ideal Kunjungan ANC

Jadwal kunjungan dirancang untuk menyesuaikan dengan tahapan perkembangan janin dan risiko yang mungkin timbul. Berikut adalah garis besar bagaimana kunjungan tersebut dapat diorganisir:

Apa yang Dicakup Dalam Setiap Kunjungan?

Setiap pertemuan ANC adalah kesempatan untuk melakukan serangkaian tindakan spesifik:

  1. Pemeriksaan Fisik dan Tanda Vital: Pengukuran berat badan, tekanan darah, dan tinggi badan untuk memantau perkembangan.
  2. Penilaian Status Nutrisi: Penilaian anemia melalui pemeriksaan hemoglobin dan pemberian tablet tambah darah.
  3. Pemeriksaan Janin: Melalui palpasi abdomen (sejak pertengahan kehamilan) untuk menentukan tinggi fundus uteri dan mendengarkan denyut jantung janin (DJJ).
  4. Skrining Laboratorium: Tes untuk golongan darah, Rh, sifilis, Hepatitis B, HIV (tergantung kebijakan lokal dan prevalensi), serta urin rutin.
  5. Imunisasi dan Suplementasi: Memastikan ibu mendapatkan imunisasi TT yang diperlukan dan suplemen zat besi/asam folat secara teratur.
  6. Edukasi: Konseling mengenai nutrisi yang baik, tanda-tanda bahaya kehamilan (seperti perdarahan hebat, nyeri kepala parah), persiapan persalinan, dan rencana menyusui.

Mendorong Keterlibatan Suami/Pasangan

WHO juga sangat mendorong agar kunjungan ANC tidak hanya melibatkan ibu hamil saja. Keterlibatan pasangan atau anggota keluarga sangat vital. Mereka berperan dalam memberikan dukungan emosional, membantu dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan ibu, dan memastikan ibu mendapatkan nutrisi serta istirahat yang cukup di rumah. Edukasi bersama pasangan dapat meningkatkan kepatuhan ibu terhadap anjuran medis.

Secara keseluruhan, kepatuhan terhadap jadwal kunjungan ANC yang direkomendasikan oleh WHO adalah investasi terbaik untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Ini adalah jembatan antara kehamilan yang sehat dan kelahiran yang selamat.

🏠 Homepage