Mendapatkan sinyal televisi digital (DVB-T2) yang jernih seringkali menjadi tantangan, terutama di daerah yang lokasinya agak jauh dari pemancar siaran. Meskipun banyak antena komersial tersedia, membuat antena UHF sendiri (DIY) bisa menjadi solusi hemat biaya dan seringkali menghasilkan kinerja yang sangat memuaskan jika dilakukan dengan benar. Antena UHF (Ultra High Frequency) bekerja pada rentang frekuensi sekitar 470 hingga 806 MHz di Indonesia.
Ilustrasi sederhana desain antena UHF.
Antena UHF yang paling umum dan efektif adalah jenis Yagi-Uda. Antena ini terdiri dari beberapa elemen: Reflektor (paling belakang), Driven Element (elemen aktif tempat kabel koaksial dipasang), dan beberapa Director (elemen-elemen di depan yang mengarahkan sinyal).
Kunci keberhasilan dalam membuat antena sendiri adalah dimensi yang tepat. Panjang setiap elemen harus berhubungan langsung dengan panjang gelombang frekuensi yang ingin ditangkap. Untuk frekuensi UHF di Indonesia (sekitar 500 MHz), panjang gelombang ($\lambda$) adalah sekitar 60 cm. Elemen aktif (Driven Element) idealnya memiliki panjang sekitar setengah panjang gelombang ($\lambda/2$).
Jika Anda ingin mencoba proyek yang lebih sederhana daripada Yagi penuh, antena loop atau kupu-kupu (bowtie) bisa menjadi pilihan yang baik untuk jarak pendek hingga menengah.
Antena UHF sangat terarah (directional). Ini berarti kinerja sinyalnya akan maksimal hanya jika diarahkan tepat ke pemancar (transmitter). Gunakan aplikasi penunjuk arah antena (antena pointer apps) di ponsel Anda untuk menemukan arah azimut pemancar TV di wilayah Anda. Sedikit penyimpangan bisa menyebabkan penurunan kualitas sinyal secara drastis.
Jika antena sederhana tidak cukup, membangun antena Yagi-Uda adalah langkah selanjutnya. Antena Yagi mengandalkan jumlah elemen yang lebih banyak (minimal 6 hingga 12 elemen) untuk mendapatkan penguatan (gain) yang lebih tinggi.
Jarak antar elemen juga penting. Jarak antara Reflektor dan Driven Element biasanya sekitar 0.15 hingga 0.25 panjang gelombang. Pastikan semua elemen terbuat dari material konduktif yang baik, seperti aluminium atau tembaga, dan terpasang kaku tanpa goyah saat tertiup angin.
Setelah antena selesai dibuat dan dipasang, optimasi masih diperlukan:
Dengan ketelitian dalam pengukuran dan pemasangan yang kokoh, antena UHF DIY Anda siap memberikan kualitas siaran digital terbaik di rumah Anda.