Salah satu tantangan terbesar dalam beternak ayam petelur adalah memastikan produksi telur berjalan optimal dan konsisten. Kunci utama untuk mencapai hal ini terletak pada manajemen pakan. Pemberian makanan ayam biar cepat bertelur bukanlah sekadar mengisi perut, melainkan menyediakan formulasi nutrisi yang tepat untuk mendukung siklus reproduksi mereka.
Komponen Nutrisi Penting untuk Produksi Telur
Ayam yang sedang dalam masa produktif membutuhkan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan ayam pedaging atau ayam dara. Nutrisi yang defisit akan langsung berdampak pada frekuensi bertelur, ukuran telur, bahkan kualitas cangkangnya.
1. Protein: Fondasi Pembentukan Telur
Protein adalah komponen vital. Sekitar 10-12% dari berat telur adalah protein. Pakan harus mengandung kadar protein yang ideal, biasanya berkisar antara 16% hingga 18% untuk ayam petelur dewasa. Sumber protein bisa berasal dari bungkil kedelai, tepung ikan, atau tepung daging dan tulang. Kekurangan protein menyebabkan ayam berhenti bertelur atau menghasilkan telur kecil tanpa kuning telur yang sempurna.
2. Kalsium (Ca): Kekuatan Cangkang
Ini adalah mineral yang paling krusial. Cangkang telur terdiri dari lebih dari 90% kalsium karbonat. Ayam petelur membutuhkan kalsium dalam jumlah besar, terutama saat malam hari ketika proses pembentukan cangkang berlangsung. Pastikan pakan mengandung minimal 3.5% hingga 4.5% kalsium. Sumber kalsium terbaik adalah tepung batu kapur (limestone) atau kerang. Kekurangan kalsium menyebabkan cangkang tipis, lembek, atau bahkan ayam bertelur tanpa cangkang.
3. Energi dan Serat
Energi yang cukup, biasanya berasal dari jagung atau dedak, diperlukan untuk membiayai aktivitas metabolisme berat dalam produksi telur. Namun, serat juga penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Keseimbangan energi dan serat mencegah ayam terlalu gemuk atau justru kekurangan tenaga untuk bertelur.
Strategi Pemberian Pakan Agar Ayam Cepat Bertelur
Selain komposisi nutrisi, cara pemberian pakan juga memengaruhi kecepatan respons ayam dalam memproduksi telur.
- Pemberian Pakan "Ad Libitum" (Sepuasnya): Pada ayam petelur, pakan harus selalu tersedia sepanjang hari. Jangan biarkan wadah pakan kosong terlalu lama, terutama pada pagi hari.
- Suplemen Khusus Pra-Bertelur: Ketika ayam mendekati usia puncak produksi (sekitar 18-20 minggu), tingkatkan sedikit kandungan kalsium dalam pakan. Beberapa peternak menambahkan cangkang tiram giling sebagai sumber kalsium tambahan.
- Pengelolaan Air Minum: Air bersih dan segar sangat penting. Dehidrasi sekecil apa pun dapat menghentikan proses pembentukan telur. Pastikan ayam selalu memiliki akses mudah ke air minum, terutama setelah mereka makan.
- Pemberian Grit (Batu Kerikil): Grit membantu ayam menggiling makanan di dalam ampela (ventriculus). Tanpa grit, nutrisi dalam pakan tidak akan terserap maksimal, meskipun kualitas pakannya tinggi.
Faktor Lain yang Mendukung Produksi Telur
Pakan adalah faktor nomor satu, namun lingkungan juga memainkan peran besar dalam memacu ayam agar cepat bertelur:
- Pencahayaan (Litter Lighting): Ayam membutuhkan sekitar 14 hingga 16 jam cahaya per hari untuk merangsang hormon reproduksi. Gunakan lampu tambahan jika cahaya alami kurang.
- Kepadatan Kandang: Kandang yang terlalu padat menyebabkan stres, yang dapat menghambat produksi telur. Berikan ruang gerak yang memadai.
- Pengurangan Stres: Hindari kebisingan mendadak, perubahan suhu drastis, atau interaksi yang mengganggu (misalnya, kucing atau predator). Stres membuat ayam fokus pada pertahanan diri, bukan produksi telur.
Secara keseluruhan, untuk mendapatkan hasil maksimal, pilih pakan komersial yang diformulasikan khusus untuk ayam petelur (biasanya berlabel Grower atau Layer). Jika membuat pakan sendiri, pastikan rasio Kalsium, Protein, dan Energi selalu seimbang. Memberikan makanan ayam biar cepat bertelur yang tepat adalah investasi yang akan segera terbayar dengan hasil panen telur yang melimpah.