Panduan Lengkap Makanan untuk Ayam Pedaging

Pakan

Ilustrasi: Kebutuhan Nutrisi Optimal

Ayam pedaging, atau broiler, adalah jenis ayam yang dibudidayakan khusus untuk menghasilkan daging dalam waktu singkat. Keberhasilan budidaya ini sangat bergantung pada manajemen pakan yang tepat. Pemberian makanan yang berkualitas dan sesuai dengan fase pertumbuhannya adalah kunci utama untuk mencapai bobot panen ideal dengan efisiensi biaya pakan yang tinggi.

Fase-Fase Kebutuhan Pakan Ayam Pedaging

Diet ayam pedaging harus dibagi menjadi beberapa fase nutrisi karena kebutuhan protein, energi, dan mineral berubah drastis seiring bertambahnya usia. Tiga fase utama yang harus diperhatikan adalah:

1. Fase Starter (0 hingga 3-4 Minggu)

Fase ini adalah periode paling kritis. Ayam memerlukan energi dan protein yang sangat tinggi untuk perkembangan organ internal dan pertumbuhan otot awal. Pakan starter umumnya memiliki kadar protein kasar antara 22% hingga 24% dan energi metabolis yang tinggi.

2. Fase Grower (4 hingga 7 Minggu)

Setelah melewati fase starter, laju pertumbuhan mulai meningkat pesat. Kebutuhan protein dapat diturunkan sedikit, namun kebutuhan energi tetap tinggi untuk mendukung deposisi daging.

3. Fase Finisher (7 Minggu hingga Panen)

Fase akhir ini bertujuan memaksimalkan berat badan sebelum panen. Pakan finisher dirancang untuk meningkatkan efisiensi konversi pakan (FCR) dan meningkatkan kualitas karkas.

Komponen Utama dalam Pakan Ayam Pedaging

Pakan komersial untuk ayam pedaging disusun dari campuran berbagai bahan baku yang memberikan keseimbangan nutrisi:

  1. Sumber Energi: Mayoritas berasal dari biji-bijian seperti Jagung (sumber utama), Dedak Padi, atau Sorgum. Energi sangat vital karena menyusun sekitar 60-70% dari total nutrisi pakan.
  2. Sumber Protein: Diperoleh dari Tepung Kedelai (protein nabati terbaik), Bungkil Biji Kapas, atau Tepung Ikan (sumber protein hewani yang kaya asam amino). Protein sangat menentukan pembentukan massa otot.
  3. Mineral dan Vitamin: Suplemen seperti Kalsium (dari tepung tulang), Fosfor, Garam, dan Premix vitamin (A, D, E, K, serta kelompok B) ditambahkan untuk mendukung metabolisme, kesehatan tulang, dan imunitas.
  4. Aditif Pakan: Ini termasuk Probiotik, Prebiotik, Antioksidan, dan yang paling umum adalah Pemberi Rasa (palatabilitas) untuk meningkatkan nafsu makan ayam.

Manajemen Pemberian Pakan yang Efektif

Selain komposisi pakan, cara pemberian juga mempengaruhi hasil akhir. Manajemen pakan yang buruk dapat mengakibatkan pemborosan dan pertumbuhan yang stagnan.

Pastikan ketersediaan pakan tanpa batas (ad libitum) selama fase pertumbuhan aktif, terutama saat ayam masih muda. Namun, yang lebih penting adalah memastikan air minum selalu tersedia. Ayam pedaging mengonsumsi air dua hingga tiga kali lebih banyak daripada pakan kering. Kualitas air minum sangat memengaruhi nafsu makan dan kesehatan usus ayam.

Perhatikan juga kebersihan wadah pakan dan minum. Wadah yang kotor dapat menjadi sumber kontaminasi bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit dan menurunkan penyerapan nutrisi. Rotasi pakan harus dilakukan secara bertahap (selama 3-5 hari) saat berganti fase untuk menghindari stres pencernaan pada ayam.

Dengan memahami siklus kebutuhan nutrisi dan menerapkan manajemen pemberian pakan yang disiplin, peternak dapat memastikan ayam pedaging mencapai potensi maksimalnya secara ekonomis.

🏠 Homepage