Dalam keyakinan kita, tujuan akhir seorang mukmin adalah Surga (Jannah). Namun, di antara tingkatan Surga, terdapat posisi paling mulia: memasuki rahmat Allah tanpa melalui proses perhitungan amal (hisab) yang melelahkan dan tanpa merasakan sedikit pun siksa api neraka (azab). Ini adalah anugerah terbesar yang diidamkan setiap hamba Allah. Lantas, bagaimana jalan menuju kedudukan istimewa ini?
Hisab adalah proses perhitungan rinci atas seluruh perbuatan baik dan buruk yang dilakukan selama hidup di dunia. Bagi sebagian besar manusia, hisab adalah momen yang genting dan penuh kekhawatiran. Masuk surga tanpa hisab berarti Allah SWT, karena kemurahan-Nya yang tak terhingga, langsung melimpahkan rahmat-Nya sehingga perhitungan amal diabaikan, digantikan oleh pengampunan total.
Hal ini bukanlah hak yang bisa dituntut berdasarkan amal semata, melainkan murni karunia dan kasih sayang ilahi. Walaupun amal perbuatan tetap penting sebagai wujud ketaatan, kunci utamanya terletak pada bagaimana kita membangun hubungan yang benar dengan Sang Pencipta.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memberikan petunjuk jelas mengenai amalan-amalan yang menjadi kunci pembuka rahmat tersebut. Fokus utama adalah penyerahan diri total, keikhlasan yang mendalam, dan penguatan tauhid.
Fondasi segala amal adalah ketulusan. Seseorang yang amalannya banyak namun diselipi riya’ (pamer) atau syirik (menyekutukan Allah) akan terhalang dari rahmat tertinggi. Masuk tanpa hisab sangat erat kaitannya dengan pemurnian tauhid. Beribadah hanya karena Allah, mengharapkan ridha-Nya semata, tanpa motif duniawi atau pujian manusia.
Meskipun kita berusaha sekuat tenaga, kedudukan Rasulullah SAW sebagai pemberi syafaat (pertolongan) di Hari Kiamat sangat menentukan. Beriman dan mencintai beliau sepenuh hati, serta memperbanyak shalawat kepadanya, adalah cara kita meraih peluang syafaat yang kelak dapat meringankan hisab atau bahkan menghapusnya.
Salah satu indikasi bahwa seseorang akan dihisab dengan mudah atau bahkan tanpa hisab adalah kesabarannya menghadapi cobaan. Jika Allah menguji seorang hamba dengan kesakitan, kehilangan, atau kesulitan ekonomi, dan ia menghadapinya dengan sabar penuh mengharap pahala, maka itu menjadi penghapus dosa-dosanya yang besar.
Terdapat beberapa amalan spesifik yang secara eksplisit disebutkan dalam hadis memiliki keutamaan luar biasa:
Pada hakikatnya, masuk surga tanpa hisab dan azab adalah hadiah dari Rabbul 'Alamin. Ia diberikan kepada hamba-hamba yang bukan hanya rajin beribadah, namun yang paling utama, mereka adalah hamba yang paling memahami keagungan dan kemurahan Allah, sehingga mereka senantiasa berada dalam naungan rahmat-Nya hingga akhir hayat.