Infeksi saluran kemih (ISK) atau yang biasa disebut anyang-anyangan adalah kondisi yang sangat mengganggu. Rasa nyeri saat buang air kecil, sering ingin kencing namun hanya sedikit, serta nyeri di perut bagian bawah sering dialami oleh banyak orang, termasuk ibu yang sedang dalam masa menyusui. Bagi ibu menyusui, penanganan kondisi ini memerlukan perhatian ekstra karena setiap zat yang dikonsumsi berpotensi masuk ke dalam ASI dan memengaruhi bayi.
Saat ibu mengonsumsi obat, senyawa aktif di dalamnya akan diserap oleh tubuh dan sebagian kecil dapat diekskresikan melalui air susu ibu (ASI). Meskipun sebagian besar obat tidak berbahaya, ada beberapa kategori obat yang mungkin memiliki efek samping pada bayi, seperti menyebabkan kantuk berlebihan, iritasi pencernaan, atau bahkan menghambat produksi ASI. Oleh karena itu, pemilihan obat harus berdasarkan kategori keamanan yang telah ditetapkan oleh otoritas kesehatan.
Anyang-anyangan sering disebabkan oleh bakteri. Penanganan utamanya adalah dengan antibiotik yang sesuai. Namun, antibiotik yang digunakan haruslah yang memiliki indeks keamanan tinggi untuk periode laktasi.
Meskipun antibiotik harus diresepkan dokter, ada beberapa langkah awal dan pilihan herbal/suplemen yang sering dianggap aman dan dapat membantu meredakan gejala sambil menunggu konsultasi medis. Prioritas utama adalah menjaga hidrasi.
Ini adalah "obat" paling mendasar dan paling aman. Minum air putih minimal 10-12 gelas sehari. Cairan yang banyak membantu membilas bakteri keluar dari saluran kemih. Ini mengurangi iritasi dan membantu antibiotik (jika diresepkan) bekerja lebih efektif.
Cranberry dikenal dapat mencegah bakteri (terutama E. coli) menempel pada dinding saluran kemih. Studi menunjukkan bahwa konsumsi jus atau suplemen ekstrak cranberry yang tidak dimaniskan sering kali aman untuk ibu menyusui dalam dosis wajar. Pastikan memilih produk tanpa tambahan gula berlebih yang dapat memperburuk kondisi atau memicu masalah lain.
Meningkatkan asupan Vitamin C dapat membantu membuat urin lebih asam, menciptakan lingkungan yang kurang ramah bagi bakteri. Vitamin C umumnya aman dikonsumsi saat menyusui, namun tetap perhatikan dosisnya.
Jika ISK terkonfirmasi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik. Beberapa golongan antibiotik yang sering direkomendasikan karena dianggap memiliki risiko rendah saat menyusui meliputi:
Obat yang harus dihindari atau digunakan dengan sangat hati-hati (biasanya akan menimbulkan catatan dari dokter) termasuk beberapa jenis Sulfonamida atau Fluoroquinolones, karena potensi efeknya pada bayi.
Selain pengobatan medis, ibu menyusui dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko kekambuhan:
Kesimpulannya, penanganan anyang-anyangan saat menyusui harus dilakukan secara konservatif dan terinformasi. Utamakan peningkatan cairan dan konsultasi dokter untuk mendapatkan resep antibiotik yang terbukti aman bagi ibu dan janin dalam kandungan ASI.