Ayam buras, atau ayam kampung, telah lama menjadi primadona di Indonesia, baik untuk konsumsi telur maupun daging. Meskipun dikenal tahan banting dan adaptif, ketika tujuan utama adalah pembesaran untuk daging (pedaging), kualitas dan komposisi pakan ayam buras pedaging menjadi faktor penentu keberhasilan budidaya. Kesalahan dalam nutrisi dapat memperlambat pertumbuhan, meningkatkan biaya operasional, dan menurunkan kualitas daging yang dihasilkan.
Mengapa Pakan Khusus Ayam Buras Pedaging Penting?
Berbeda dengan ayam ras pedaging yang siklus panennya sangat cepat (sekitar 30-40 hari), ayam buras membutuhkan waktu yang lebih lama. Namun, jika diberi pakan yang tepat, periode panen dapat dipersingkat signifikan dibandingkan pemeliharaan tanpa perhatian khusus. Pakan yang seimbang harus menyediakan energi yang cukup, protein tinggi untuk pembentukan otot, serta mineral dan vitamin esensial untuk kesehatan tulang dan daya tahan tubuh.
Pemilihan pakan ayam buras pedaging harus mempertimbangkan fase pertumbuhan. Kebutuhan nutrisi anak ayam (starter) sangat berbeda dengan ayam dewasa (finisher). Mengabaikan fase ini sama saja dengan membuang potensi genetika ayam Anda.
Ilustrasi Nutrisi Optimal untuk Ayam Buras Pedaging
Komponen Kunci Pakan Ayam Buras Pedaging
Pakan komersial yang dirancang khusus biasanya telah memenuhi standar nutrisi. Namun, bagi peternak yang ingin meramu sendiri pakan ayam buras pedaging mereka, beberapa komponen utama harus diperhatikan:
1. Sumber Energi (Karbohidrat)
Ini adalah penyumbang kalori utama. Bahan baku seperti jagung giling, dedak padi (bekatul), atau sorgum sangat umum digunakan. Jagung memberikan energi yang tinggi dan disukai ayam.
2. Sumber Protein
Protein sangat krusial untuk pembentukan massa otot. Untuk fase starter, protein idealnya berkisar antara 20-22%, sementara pada fase finisher bisa sedikit diturunkan menjadi 16-18%. Sumber protein bisa berasal dari bungkil kedelai, tepung ikan, atau tepung daging dan tulang (Meat Bone Meal/MBM).
3. Sumber Serat, Vitamin, dan Mineral
Serat membantu pencernaan. Sementara itu, kalsium dan fosfor sangat penting untuk perkembangan rangka, terutama pada ayam yang ditargetkan memiliki bobot besar. Suplemen vitamin (seperti A, D, E, K) dan premix mineral wajib ditambahkan agar metabolisme berjalan lancar.
Strategi Pemberian Pakan Berdasarkan Fase
Keberhasilan budidaya ayam buras pedaging sangat bergantung pada manajemen pakan yang terstruktur sesuai usia:
- Fase Starter (0 - 4 Minggu): Fokus pada pakan dengan protein tinggi (Pelet halus/voer). Pada fase ini, ayam sangat rentan dan membutuhkan nutrisi maksimal untuk memulai pertumbuhan dasar. Ketersediaan air bersih harus 24 jam.
- Fase Grower (5 - 8 Minggu): Protein bisa sedikit diturunkan. Mulai bisa diperkenalkan pakan alternatif atau pakan komersial jenis grower. Bobot badan harus mulai terlihat meningkat pesat pada fase ini.
- Fase Finisher (9 Minggu ke Atas): Tujuannya adalah memaksimalkan bobot sebelum dipanen. Pakan bisa lebih banyak menggunakan bahan lokal yang lebih ekonomis (jagung/dedak), namun pastikan protein tetap mencukupi agar kualitas daging tetap baik dan tidak berlemak berlebihan.
Mengatasi Tantangan Pakan Lokal
Banyak peternak ayam buras memilih menggunakan bahan lokal seperti daun-daunan, sisa dapur, atau hijauan untuk menekan biaya pakan ayam buras pedaging. Meskipun ini baik untuk keberlanjutan, efisiensi pertumbuhannya akan jauh lebih rendah karena kandungan nutrisi yang tidak terstandarisasi. Jika ingin menggunakan pakan alternatif, pastikan pakan tersebut telah melalui proses pengolahan yang baik (misalnya fermentasi) dan dicampur dengan sumber protein utama untuk menyeimbangkan rasio nutrisi.
Secara umum, kombinasi terbaik adalah 70-80% pakan komersial berkualitas tinggi pada fase awal, diselingi dengan pakan lokal yang teruji pada fase akhir, asalkan pertambahan bobot tetap stabil dan sesuai target pasar Anda.
Investasi pada pakan ayam buras pedaging yang tepat bukanlah biaya, melainkan modal utama. Dengan nutrisi yang terkelola dengan baik, waktu pemeliharaan dapat dipersingkat, sehingga perputaran modal menjadi lebih cepat dan keuntungan pun meningkat secara signifikan.