Nutrisi BR 1

Ilustrasi: Kebutuhan nutrisi optimal untuk ayam pedaging strain BR 1.

Strategi Pemberian Pakan Ayam Pedaging BR 1 untuk Hasil Maksimal

Ayam pedaging strain BR 1 (Broiler Ras 1) merupakan salah satu galur unggulan yang banyak dibudidayakan peternak di Indonesia karena kemampuannya menghasilkan bobot potong yang cepat dengan konversi pakan yang efisien. Namun, potensi genetik luar biasa ini hanya dapat tercapai jika didukung oleh manajemen pakan yang tepat. Kesalahan dalam formulasi atau jadwal pemberian pakan ayam pedaging BR 1 dapat menurunkan performa drastis.

Memahami kebutuhan nutrisi spesifik dari strain ini sangat krusial. BR 1, seperti broiler modern lainnya, memiliki fase pertumbuhan yang sangat cepat, menuntut asupan energi, protein kasar (PK), asam amino esensial, serta mineral dan vitamin yang presisi sesuai umur panen yang ditargetkan.

Fase Kritis dalam Pemberian Pakan Ayam Pedaging BR 1

Manajemen pakan untuk BR 1 harus dibagi berdasarkan tahapan umur. Setiap fase memerlukan komposisi nutrisi yang berbeda untuk mendukung perkembangan organ dan deposisi daging secara seimbang.

1. Fase Starter (0 - 10/14 Hari)

Ini adalah fase paling menentukan. Pada masa ini, ayam sangat rentan terhadap masalah pencernaan dan membutuhkan energi tinggi untuk pembentukan sistem kekebalan dan organ dalam. Pakan ayam pedaging BR 1 starter harus memiliki kandungan protein kasar (PK) tinggi, idealnya antara 21-23%.

2. Fase Grower (14 - 28 Hari)

Pada fase grower, fokus beralih pada pertumbuhan massa otot. Kebutuhan energi tetap tinggi, namun kadar protein mulai sedikit diturunkan karena pertumbuhan tulang dan organ sudah lebih mapan. Rata-rata PK berkisar 19-21%.

3. Fase Finisher (28 Hari Sampai Panen)

Ini adalah fase penentuan FCR (Feed Conversion Ratio) akhir. Tujuan utamanya adalah mencapai bobot potong ideal dalam waktu singkat. Kadar protein mulai diturunkan lagi (sekitar 17-19% PK) dan diganti dengan peningkatan kandungan energi untuk deposisi lemak yang terkontrol dan penambahan bobot akhir.

Penggunaan pakan ayam pedaging BR 1 finisher harus hati-hati agar tidak terjadi penumpukan lemak berlebih yang mengurangi kualitas karkas.

Tantangan dan Solusi dalam Manajemen Pakan

Meskipun strain BR 1 dikenal tangguh, beberapa tantangan umum dalam pemberian pakan sering dihadapi peternak.

Kualitas Bahan Baku

Ketersediaan bahan baku lokal dengan kualitas standar sering menjadi kendala. Bahan baku yang kualitasnya rendah akan memengaruhi nilai nutrisi sebenarnya dalam pakan. Sangat disarankan untuk melakukan uji proksimat jika memproduksi pakan sendiri (swakelola) atau memilih pabrikan pakan terpercaya yang konsisten pada standar nutrisi BR 1.

Air Minum: Komponen Pakan Terlupakan

Air minum menyumbang hingga 70% dari total kebutuhan harian ayam. Air yang terkontaminasi bakteri atau memiliki kadar mineral tinggi dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari pakan ayam pedaging BR 1. Pastikan air selalu bersih, segar, dan bebas dari patogen.

Manajemen Kebersihan Palungan

Pakan yang tumpah atau terinjak akan terkontaminasi kotoran, jamur, atau bakteri. Hal ini tidak hanya memboroskan pakan tetapi juga meningkatkan risiko penyakit. Lakukan rotasi tempat pakan atau pastikan palungan mudah dibersihkan dan selalu kering.

Efisiensi Biaya Melalui Pengaturan Rasio Pakan

Biaya pakan biasanya menyumbang 60-70% dari total biaya operasional peternakan broiler. Oleh karena itu, efisiensi adalah kunci profitabilitas.

Teknik yang dapat diterapkan meliputi:

  1. Mengikuti Tabel Nutrisi Pabrikan: Setiap galur broiler memiliki tabel nutrisi rekomendasi. Patuhi jadwal pergantian fase pakan berdasarkan rekomendasi pabrik induk BR 1, bukan hanya berdasarkan umur kalender.
  2. Monitoring FCR Harian: Catat berapa kilogram pakan yang dikonsumsi populasi Anda dan bandingkan dengan bobot yang dicapai. FCR yang ideal untuk BR 1 seringkali di bawah 1.5 di akhir siklus (tergantung manajemen). Jika FCR melonjak, segera evaluasi kualitas pakan atau kondisi lingkungan.
  3. Pengurangan Protein Bertahap: Setelah mencapai performa puncak di fase grower, penurunan protein pada fase finisher harus dilakukan secara bertahap. Penurunan drastis dapat menyebabkan ayam ‘kaget’ dan berhenti makan sementara, yang berdampak negatif pada penambahan bobot akhir.

Dengan penerapan manajemen nutrisi yang ketat dan perhatian pada kualitas pakan ayam pedaging BR 1 di setiap tahapan umur, peternak dapat memaksimalkan potensi genetik ayam dan memastikan usaha pembesaran broiler memberikan keuntungan yang signifikan.

🏠 Homepage