Pemeliharaan ayam pedaging (broiler) merupakan salah satu sektor agribisnis yang memiliki potensi keuntungan tinggi, namun juga memerlukan manajemen yang sangat terperinci. Kesuksesan dalam usaha ini sangat bergantung pada bagaimana peternak mengelola lingkungan, nutrisi, dan kesehatan ternak sejak DOC (Day Old Chick) hingga masa panen.
1. Pemilihan Bibit (DOC) Berkualitas
Langkah awal yang krusial adalah mendapatkan bibit ayam pedaging yang sehat dan memiliki potensi pertumbuhan optimal. Kualitas DOC sangat menentukan keberhasilan program pemeliharaan. Pastikan DOC berasal dari penetasan yang terpercaya, memiliki berat badan seragam, dan menunjukkan vitalitas tinggi (aktif bergerak dan responsif).
Manajemen lingkungan yang baik sangat mendukung pertumbuhan ayam pedaging.
2. Manajemen Kandang dan Lingkungan
Kandang adalah fondasi utama keberhasilan pemeliharaan. Kandang harus dirancang sedemikian rupa agar dapat menjaga suhu, kelembaban, dan ventilasi optimal. Untuk ayam pedaging, suhu ideal sangat penting, terutama pada fase starter (minggu pertama).
Pemanasan (Brooding)
Pada masa brooding (pemanasan awal), suhu harus dijaga ketat. Biasanya dimulai dari suhu 32-34°C dan diturunkan sekitar 0,5°C per minggu hingga mencapai suhu lingkungan normal. Penggunaan pemanas (brooder) harus merata dan teratur. Pastikan kepadatan ternak tidak berlebihan, karena kepadatan tinggi meningkatkan stres dan risiko penyakit.
Ventilasi dan Kebersihan
Ventilasi yang buruk menyebabkan penumpukan amonia dari kotoran, yang dapat merusak saluran pernapasan ayam. Bersihkan litter (alas kandang) secara teratur untuk mencegah kelembaban berlebih yang menjadi media berkembangnya bakteri patogen seperti E. coli dan koksidiosis.
3. Nutrisi dan Pemberian Pakan
Pakan menyumbang biaya operasional terbesar, seringkali mencapai 60-70%. Oleh karena itu, efisiensi pakan harus dimaksimalkan melalui formulasi yang tepat sesuai fase pertumbuhan.
- Fase Starter (0-3 minggu): Membutuhkan pakan dengan protein tinggi (sekitar 22-24%) untuk pembentukan organ dan otot awal.
- Fase Grower (4-6 minggu): Protein diturunkan (sekitar 19-21%) karena fokus beralih ke pembentukan daging.
- Fase Finisher (7 minggu - Panen): Pakan difokuskan pada peningkatan bobot akhir dengan energi yang lebih tinggi.
Pastikan air minum selalu tersedia, bersih, dan segar. Kualitas air minum sangat memengaruhi nafsu makan dan kesehatan usus ayam.
4. Biosekuriti dan Pencegahan Penyakit
Ayam pedaging sangat rentan terhadap penyakit karena siklus hidupnya yang pendek dan pertumbuhannya yang cepat. Penerapan biosekuriti yang ketat adalah kunci utama untuk mencegah masuknya patogen ke dalam kandang.
Langkah-langkah biosekuriti meliputi:
- Pembatasan akses orang luar ke area kandang.
- Desinfeksi rutin pada peralatan dan kandang antar periode pemeliharaan (kosong kandang).
- Program vaksinasi yang terstruktur sesuai jadwal dan jenis penyakit dominan di wilayah Anda (misalnya ND, Gumboro).
- Pengawasan kesehatan harian: amati perilaku, nafsu makan, dan tingkat kematian (Mortality Rate). Peningkatan kematian mendadak harus segera ditangani oleh tenaga ahli.
5. Monitoring Pertumbuhan dan Evaluasi Kinerja
Untuk memastikan program pemeliharaan berjalan sesuai rencana, peternak harus rutin melakukan monitoring dan evaluasi. Parameter utama yang harus dicatat adalah:
- Bobot Badan Harian (BB): Ambil sampel secara acak setiap minggu untuk memastikan ayam mencapai standar bobot yang ditetapkan.
- Konsumsi Pakan (FCR - Feed Conversion Ratio): Rasio ini menunjukkan seberapa efisien ayam mengubah pakan menjadi daging. FCR yang baik (semakin rendah semakin baik) menunjukkan efisiensi ekonomi yang tinggi.
- Mortalitas: Tingkat kematian harus dijaga serendah mungkin, idealnya di bawah 3-5% selama siklus pemeliharaan.
Analisis data ini secara berkala memungkinkan peternak melakukan koreksi cepat terhadap kesalahan manajemen, seperti penyesuaian nutrisi, perbaikan suhu, atau peningkatan program kesehatan. Pemeliharaan ayam pedaging yang sukses adalah hasil dari ketelitian, disiplin, dan adaptasi terhadap kondisi lapangan.