Trimester ketiga kehamilan, yang dimulai sekitar minggu ke-28 hingga kelahiran, merupakan fase krusial dalam perjalanan kehamilan. Pada tahap ini, fokus utama pemeriksaan Antenatal Care (ANC) bergeser dari pemantauan perkembangan janin secara umum menjadi persiapan intensif untuk proses persalinan. Pemeriksaan ANC trimester 3 memastikan bahwa baik ibu maupun bayi siap menghadapi hari besar tersebut.
Mengapa Pemeriksaan Trimester 3 Sangat Penting?
Memasuki bulan-bulan akhir kehamilan, risiko komplikasi tertentu seperti preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat (PJT), atau posisi sungsang menjadi perhatian utama. Pemeriksaan rutin selama trimester 3 (biasanya dilakukan setiap 2 minggu sekali, kemudian menjadi mingguan mendekati HPL) bertujuan untuk mendeteksi dini setiap anomali. Ini memberikan waktu bagi tenaga kesehatan untuk merencanakan intervensi jika diperlukan, sehingga meminimalkan risiko saat melahirkan.
Komponen Utama Pemeriksaan ANC Trimester 3
Setiap kunjungan ANC pada akhir kehamilan melibatkan serangkaian evaluasi standar yang terperinci:
Pemantauan Berat Badan dan Tekanan Darah: Kenaikan berat badan yang signifikan atau lonjakan tekanan darah dapat menjadi indikasi adanya preeklampsia, kondisi serius yang memerlukan pemantauan ketat.
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) dan Lingkar Perut: Ini digunakan untuk memperkirakan berat badan janin dan memonitor apakah pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan.
Detak Jantung Janin (DJJ): Selalu diperiksa untuk memastikan janin berada dalam kondisi baik dan mendapatkan oksigenasi yang cukup.
Pemeriksaan Posisi Janin: Mendekati minggu ke-36 atau lebih, sangat penting untuk menentukan apakah janin sudah masuk ke posisi kepala di bawah (letak normal). Jika janin masih sungsang (bokong atau kaki di bawah), dokter mungkin akan membahas opsi untuk memutar janin secara manual (ECV) atau mempertimbangkan persalinan sesar.
Pemeriksaan Tanda Bahaya: Tenaga medis akan menanyakan mengenai gerakan janin, adanya kontraksi palsu (Braxton Hicks), dan tanda-tanda persalinan sesungguhnya (seperti pecah ketuban atau keluarnya lendir bercampur darah/flek).
Pemeriksaan Tambahan yang Sering Dilakukan
Beberapa pemeriksaan spesifik mungkin dijadwalkan selama trimester ketiga, tergantung kondisi ibu dan rekomendasi dokter:
Tes Gula Darah (Jika Belum): Untuk menyingkirkan atau mengelola diabetes gestasional yang mungkin baru terdeteksi.
Pemeriksaan Anemia: Kadar hemoglobin sering diperiksa ulang karena kebutuhan zat besi meningkat drastis pada akhir kehamilan.
Tes Streptokokus Grup B (GBS): Biasanya dilakukan antara minggu ke-35 hingga ke-37. Tes ini dilakukan dengan mengusap area vagina dan rektum. Jika hasilnya positif, ibu akan diberikan antibiotik saat persalinan untuk mencegah infeksi pada bayi.
USG Terakhir: USG pada trimester akhir dapat digunakan untuk mengkonfirmasi letak plasenta (memastikan tidak ada plasenta previa), mengukur volume cairan ketuban, dan mendapatkan estimasi berat lahir janin.
Persiapan Mental dan Fisik
Pemeriksaan ANC trimester 3 bukan hanya tentang pemeriksaan fisik, tetapi juga edukasi. Pasien didorong untuk menyiapkan "rencana persalinan" (birthing plan), mengenali tanda-tanda persalinan, serta mempersiapkan tas perlengkapan rumah sakit. Diskusi tentang manajemen nyeri, metode persalinan yang diinginkan, dan kapan waktu yang tepat untuk menuju rumah sakit adalah topik wajib dalam sesi kunjungan ini. Dengan pemantauan yang teratur dan persiapan yang matang melalui ANC trimester 3, harapan besar adalah proses persalinan yang aman dan lancar.