Memahami Pengertian Apendisitis

Ilustrasi Sederhana Apendisitis Diagram sederhana yang menunjukkan usus besar dengan apendiks yang meradang (diwarnai merah). Area Nyeri Usus Besar

Pengertian Apendisitis

Apendisitis, atau yang lebih dikenal masyarakat awam sebagai radang usus buntu, adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika apendiks (usus buntu) mengalami peradangan dan pembengkakan. Apendiks sendiri merupakan kantung kecil berbentuk jari yang menempel pada usus besar, lokasinya berada di kuadran kanan bawah rongga perut.

Secara etimologi, kata 'apendisitis' berasal dari kata 'appendix' (usus buntu) dan akhiran '-itis' yang menandakan peradangan. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab paling umum dari nyeri perut akut yang memerlukan intervensi bedah. Jika tidak ditangani segera, peradangan ini dapat berkembang menjadi infeksi serius, seperti pecahnya usus buntu (ruptur), yang dapat menyebabkan peritonitis (infeksi pada lapisan rongga perut), sebuah kondisi yang mengancam jiwa.

Penyebab Utama Apendisitis

Penyebab utama dari apendisitis hampir selalu berhubungan dengan obstruksi atau penyumbatan pada lumen (rongga) apendiks. Ketika saluran ini tersumbat, bakteri normal yang ada di usus dapat berkembang biak dengan cepat, menyebabkan infeksi, pembengkakan, dan peradangan.

Faktor-faktor penyumbatan yang paling sering dilaporkan meliputi:

  • Fekalit (Kerasnya Kotoran): Ini adalah penyebab paling umum, yaitu penumpukan materi feses yang mengeras dan menyumbat pangkal apendiks.
  • Pembesaran Jaringan Limfoid: Peningkatan ukuran jaringan limfoid di dinding usus buntu, sering kali sebagai respons terhadap infeksi virus atau bakteri di saluran pencernaan lainnya.
  • Parasit: Meskipun jarang, infeksi parasit tertentu dapat menyebabkan penyumbatan.
  • Tumor: Dalam kasus yang sangat jarang, tumor dapat tumbuh dan menghalangi aliran keluar apendiks.

Gejala Umum yang Perlu Diwaspadai

Gejala apendisitis biasanya berkembang secara bertahap, namun dalam banyak kasus, nyeri muncul secara tiba-tiba dan memburuk dengan cepat. Mengenali gejala awal sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat waktu.

Gejala klasik dari apendisitis meliputi:

  1. Nyeri Perut Awal: Nyeri sering kali dimulai di sekitar pusar (umbilikus) dan sifatnya masih samar atau tumpul.
  2. Perpindahan Nyeri: Dalam beberapa jam, nyeri akan berpindah dan menetap di kuadran kanan bawah perut (titik McBurney), dan menjadi lebih tajam serta terasa sakit saat disentuh atau digerakkan.
  3. Mual dan Muntah: Sering menyertai nyeri perut.
  4. Kehilangan Nafsu Makan (Anoreksia).
  5. Demam Ringan: Suhu tubuh biasanya sedikit meningkat, namun demam tinggi bisa menjadi tanda komplikasi seperti ruptur.
  6. Perubahan Pola BAB: Beberapa orang mungkin mengalami diare atau sembelit.

Penting untuk dicatat bahwa presentasi gejala dapat bervariasi, terutama pada anak-anak, lansia, atau wanita hamil.

Diagnosis dan Penanganan Medis

Diagnosis apendisitis ditegakkan melalui kombinasi evaluasi gejala fisik (pemeriksaan perut), tes darah untuk melihat peningkatan sel darah putih (leukositosis), dan tes pencitraan seperti USG atau CT scan.

Penanganan definitif untuk apendisitis adalah operasi pengangkatan usus buntu yang disebut apendektomi. Prosedur ini biasanya dilakukan sesegera mungkin setelah diagnosis ditegakkan untuk mencegah pecahnya apendiks.

Apendektomi dapat dilakukan melalui dua cara utama:

  • Bedah Terbuka: Melibatkan satu sayatan di perut kanan bawah.
  • Laparoskopi: Pendekatan minimal invasif menggunakan sayatan kecil dan kamera (endoskop), yang umumnya menghasilkan pemulihan lebih cepat bagi pasien.

Jika apendisitis terlambat didiagnosis dan sudah terjadi perforasi (pecah), penanganan akan lebih kompleks, sering kali memerlukan drainase nanah dan pemberian antibiotik intravena dalam jangka waktu yang lebih lama sebelum atau sesudah operasi.

🏠 Homepage