Ayam kate, dengan postur tubuhnya yang mungil dan penampilannya yang eksotis, merupakan favorit banyak penghobi unggas. Namun, salah satu kendala umum yang dihadapi peternak adalah ketika ayam kate yang sudah dewasa tiba-tiba berhenti bertelur atau memang tidak kunjung memproduksi telur. Memahami akar permasalahannya adalah langkah pertama menuju pemulihan produktivitas mereka.
Produktifitas telur pada ayam kate sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari nutrisi, lingkungan, hingga kesehatan. Berikut adalah analisis mendalam mengenai penyebab ayam kate tidak mau bertelur:
1. Masalah Nutrisi dan Pakan
Nutrisi adalah fondasi utama produksi telur. Ayam kate yang kekurangan nutrisi esensial tidak akan mampu memproduksi cangkang telur atau kuning telur yang berkualitas.
- Kekurangan Kalsium: Ini adalah penyebab paling umum. Kalsium sangat penting untuk pembentukan cangkang. Jika kalsium kurang, ayam mungkin menahan bertelur karena tubuhnya tidak mampu membuat cangkang yang kuat. Pastikan tersedia grit atau kulit kerang dalam kandang.
- Protein Tidak Cukup: Telur membutuhkan protein tinggi. Pakan harian harus mengandung kadar protein yang sesuai (biasanya sekitar 16-18% untuk ayam petelur).
- Kelebihan Energi (Lemak): Ayam kate yang terlalu gemuk (obesitas) seringkali mengalami gangguan hormonal yang menghambat siklus bertelur. Pakan yang terlalu tinggi biji-bijian tanpa penyeimbang dapat menyebabkan kegemukan.
2. Faktor Lingkungan dan Stres
Ayam kate sangat sensitif terhadap perubahan dan gangguan lingkungan. Stres adalah pembunuh produktivitas.
- Pencahayaan yang Kurang: Ayam membutuhkan setidaknya 14-16 jam cahaya per hari untuk merangsang hormon reproduksi. Di musim hujan atau saat kandang terlalu gelap, produksi akan menurun drastis.
- Suhu Ekstrem: Cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin membuat ayam memfokuskan energi untuk mempertahankan suhu tubuh, bukan untuk bertelur.
- Gangguan Predator atau Kebisingan: Jika kandang sering diganggu oleh kucing, tikus, atau suara keras, ayam akan merasa terancam dan menunda proses bertelur.
- Kandang yang Terlalu Padat: Terlalu banyak ayam dalam satu area meningkatkan stres dan persaingan, yang berdampak negatif pada produksi.
3. Siklus Alamiah dan Fase Kehidupan
Tidak semua ayam bertelur sepanjang tahun. Memahami siklus hidup mereka sangat penting.
- Masa Ganti Bulu (Moulting): Ketika ayam kate mengalami mabung (merontokkan bulu lama dan menumbuhkan bulu baru), tubuhnya menggunakan seluruh cadangan energi dan nutrisi untuk proses tersebut. Selama masa ini, produksi telur hampir pasti berhenti total.
- Usia Tua: Sama seperti makhluk hidup lainnya, setelah mencapai puncak produktivitasnya (biasanya usia 1-3 tahun), produksi telur ayam kate secara alami akan menurun seiring bertambahnya usia.
- Ayam Jantan (Jago): Jika ayam jantan terlalu dominan atau terlalu sering mengawini ayam betina, ayam betina bisa mengalami kelelahan fisik dan berhenti bertelur sementara.
4. Kesehatan dan Penyakit
Gangguan kesehatan internal dapat menghentikan produksi telur secara tiba-tiba.
Penyakit infeksius seperti Marek’s Disease atau infeksi bakteri lainnya seringkali menyebabkan ayam kehilangan nafsu makan dan menghentikan fungsi reproduksi. Selain itu, perhatikan juga adanya parasit internal seperti cacing yang dapat menyerap nutrisi penting yang seharusnya digunakan untuk bertelur. Ayam yang sakit biasanya terlihat lesu, bulu kusam, dan kehilangan bobot.
Langkah Mengatasi Ayam Kate yang Mogok Bertelur
Setelah mengidentifikasi kemungkinan penyebab, tindakan korektif harus segera dilakukan:
- Evaluasi Pakan: Tingkatkan kualitas pakan dengan penambahan suplemen kalsium (tepung tulang atau oyster shell grit) yang diletakkan terpisah agar ayam bisa mengambil sesuai kebutuhan.
- Perbaiki Lingkungan: Pastikan kandang bersih, kering, dan mendapatkan sinar matahari pagi yang cukup. Sediakan tempat bertengger yang nyaman dan tempat bertelur yang tenang dan gelap.
- Manajemen Berat Badan: Jika ayam terlalu gemuk, kurangi porsi pakan berenergi tinggi dan tingkatkan aktivitas fisik mereka (memberi kesempatan berkeliaran di area yang aman).
- Istirahatkan Ayam yang Mabung: Jika ayam sedang mabung, berikan protein ekstra dalam pakannya dan bersabar; jangan memaksakan produksi saat mereka sedang memulihkan diri.
- Deworming Teratur: Lakukan pemberian obat cacing secara rutin (setiap 2-3 bulan sekali) untuk memastikan penyerapan nutrisi maksimal.
Dengan perhatian yang cermat terhadap nutrisi, kenyamanan lingkungan, dan kesehatan, ayam kate Anda seharusnya dapat kembali berproduksi dengan optimal.