Panduan Lengkap Perawatan Ayam Petelur dari DOC hingga Bertelur

Memelihara ayam petelur merupakan investasi yang menjanjikan, namun keberhasilannya sangat bergantung pada manajemen perawatan yang tepat, mulai dari hari pertama mereka tiba sebagai Day Old Chick (DOC) hingga mencapai puncak produksi telur.

Proses ini memerlukan perhatian khusus terhadap nutrisi, sanitasi, vaksinasi, dan lingkungan kandang. Berikut adalah panduan komprehensif mengenai tahapan perawatan ayam petelur.

Tahap Awal: Perawatan DOC (0 - 8 Minggu)

DOC Ayam

Ilustrasi anak ayam (DOC)

1. Brooding (Pemanasan)

Fase brooding adalah masa paling kritis. DOC sangat rentan terhadap perubahan suhu karena belum mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri. Idealnya, suhu awal harus dijaga sekitar 32°C hingga 34°C, kemudian diturunkan sekitar 0.5°C setiap minggu hingga mencapai suhu lingkungan normal (sekitar 25°C) pada minggu ke-4.

2. Pemberian Pakan dan Minum Awal

Segera setelah DOC tiba, sediakan air minum yang dicampur sedikit elektrolit atau vitamin. Pakan awal (starter) harus berkualitas tinggi, tinggi protein (sekitar 22-24%), dan diberikan secara ad libitum (sepuasnya).

3. Vaksinasi dan Kesehatan

Ikuti program vaksinasi yang ketat, terutama terhadap penyakit Newcastle Disease (ND) dan Gumboro, sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan atau penyuluh peternakan setempat.

Tahap Kedua: Masa Pertumbuhan (8 Minggu - 18 Minggu)

Pada fase ini, fokus utama adalah membangun kerangka tubuh yang kuat dan mempersiapkan organ reproduksi. Pergantian pakan dari starter ke pakan grower harus dilakukan secara bertahap selama 7-10 hari.

1. Pakan Grower

Kebutuhan nutrisi menurun sedikit dibandingkan masa starter, namun fokusnya adalah pertumbuhan massa otot dan tulang. Energi harus cukup untuk mendukung pertumbuhan tanpa menyebabkan kegemukan prematur.

2. Manajemen Kandang

Transisi ayam ke kandang permanen (jika dilakukan) harus dilakukan perlahan. Pastikan ventilasi udara baik. Pada periode ini, pengendalian cahaya (fotoperiode) mulai diperkenalkan, meskipun intensitas cahaya belum perlu ditingkatkan secara drastis.

3. Pengontrolan Berat Badan

Berat badan seragam adalah kunci keberhasilan. Lakukan penimbangan sampel secara rutin. Ayam harus mencapai bobot optimal sebelum masuk masa pra-layer. Kegagalan mencapai bobot standar akan menunda atau mengurangi puncak produksi telur.

Tahap Puncak: Masa Pra-Layer dan Layer (18 Minggu hingga Panen)

Catatan Penting: Pemakaian lampu tambahan (light management) dimulai sekitar usia 17-18 minggu untuk merangsang perkembangan organ reproduksi. Penambahan durasi cahaya secara bertahap akan menjadi sinyal bagi ayam bahwa mereka siap bertelur.

1. Transisi Pakan ke Layer

Pada usia 17-18 minggu, pakan harus diganti menjadi formula layer. Pakan ini memiliki kandungan Kalsium (Ca) yang jauh lebih tinggi (biasanya 3.5% - 4.5%) untuk pembentukan cangkang telur yang kuat.

2. Nutrisi Kalsium

Ketersediaan Kalsium sangat vital. Selain dari pakan utama, seringkali dibutuhkan sumber kalsium tambahan (grit atau oyster shell) yang diletakkan terpisah agar ayam dapat mengambil sesuai kebutuhannya.

3. Kondisi Lingkungan Saat Bertelur

Kenyamanan kandang sangat mempengaruhi respons hormonal ayam. Suhu ideal harus dipertahankan (sekitar 22°C - 27°C). Stres panas atau dingin yang ekstrem akan menyebabkan ayam berhenti bertelur atau menghasilkan telur berkualitas buruk (cangkang tipis).

4. Pengelolaan Kualitas Telur

Setelah ayam mulai bertelur (usia sekitar 20-22 minggu), pemantauan harus ditingkatkan:

Perawatan yang konsisten, disiplin dalam jadwal pakan dan vaksinasi, serta observasi harian terhadap perilaku ayam adalah kunci sukses dalam budidaya ayam petelur, memastikan transisi mulus dari anak ayam yang rapuh hingga menjadi penghasil telur yang produktif.

🏠 Homepage