Memelihara ayam petelur merupakan investasi yang menjanjikan, namun keberhasilannya sangat bergantung pada manajemen perawatan yang tepat, mulai dari hari pertama mereka tiba sebagai Day Old Chick (DOC) hingga mencapai puncak produksi telur.
Proses ini memerlukan perhatian khusus terhadap nutrisi, sanitasi, vaksinasi, dan lingkungan kandang. Berikut adalah panduan komprehensif mengenai tahapan perawatan ayam petelur.
Fase brooding adalah masa paling kritis. DOC sangat rentan terhadap perubahan suhu karena belum mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri. Idealnya, suhu awal harus dijaga sekitar 32°C hingga 34°C, kemudian diturunkan sekitar 0.5°C setiap minggu hingga mencapai suhu lingkungan normal (sekitar 25°C) pada minggu ke-4.
Segera setelah DOC tiba, sediakan air minum yang dicampur sedikit elektrolit atau vitamin. Pakan awal (starter) harus berkualitas tinggi, tinggi protein (sekitar 22-24%), dan diberikan secara ad libitum (sepuasnya).
Ikuti program vaksinasi yang ketat, terutama terhadap penyakit Newcastle Disease (ND) dan Gumboro, sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter hewan atau penyuluh peternakan setempat.
Pada fase ini, fokus utama adalah membangun kerangka tubuh yang kuat dan mempersiapkan organ reproduksi. Pergantian pakan dari starter ke pakan grower harus dilakukan secara bertahap selama 7-10 hari.
Kebutuhan nutrisi menurun sedikit dibandingkan masa starter, namun fokusnya adalah pertumbuhan massa otot dan tulang. Energi harus cukup untuk mendukung pertumbuhan tanpa menyebabkan kegemukan prematur.
Transisi ayam ke kandang permanen (jika dilakukan) harus dilakukan perlahan. Pastikan ventilasi udara baik. Pada periode ini, pengendalian cahaya (fotoperiode) mulai diperkenalkan, meskipun intensitas cahaya belum perlu ditingkatkan secara drastis.
Berat badan seragam adalah kunci keberhasilan. Lakukan penimbangan sampel secara rutin. Ayam harus mencapai bobot optimal sebelum masuk masa pra-layer. Kegagalan mencapai bobot standar akan menunda atau mengurangi puncak produksi telur.
Pada usia 17-18 minggu, pakan harus diganti menjadi formula layer. Pakan ini memiliki kandungan Kalsium (Ca) yang jauh lebih tinggi (biasanya 3.5% - 4.5%) untuk pembentukan cangkang telur yang kuat.
Ketersediaan Kalsium sangat vital. Selain dari pakan utama, seringkali dibutuhkan sumber kalsium tambahan (grit atau oyster shell) yang diletakkan terpisah agar ayam dapat mengambil sesuai kebutuhannya.
Kenyamanan kandang sangat mempengaruhi respons hormonal ayam. Suhu ideal harus dipertahankan (sekitar 22°C - 27°C). Stres panas atau dingin yang ekstrem akan menyebabkan ayam berhenti bertelur atau menghasilkan telur berkualitas buruk (cangkang tipis).
Setelah ayam mulai bertelur (usia sekitar 20-22 minggu), pemantauan harus ditingkatkan:
Perawatan yang konsisten, disiplin dalam jadwal pakan dan vaksinasi, serta observasi harian terhadap perilaku ayam adalah kunci sukses dalam budidaya ayam petelur, memastikan transisi mulus dari anak ayam yang rapuh hingga menjadi penghasil telur yang produktif.