Sensasi tidak nyaman seperti ingin terus buang air kecil, rasa perih saat berkemih, atau rasa penuh yang tidak hilang setelah berhubungan intim, sering disebut sebagai 'anyang-anyangan'. Kondisi ini bisa sangat mengganggu kenyamanan, terutama bagi wanita. Meskipun sering dikaitkan dengan Infeksi Saluran Kemih (ISK), anyang-anyangan pasca berhubungan intim memiliki beberapa penyebab yang spesifik dan perlu ditangani dengan tepat.
Aktivitas seksual dapat secara mekanis memengaruhi uretra (saluran kencing). Pada wanita, uretra letaknya sangat dekat dengan vagina. Gesekan selama penetrasi dapat mendorong bakteri yang secara alami ada di area genital atau dubur masuk ke dalam uretra.
Ini adalah penyebab paling umum. Bakteri, terutama *Escherichia coli* (E. coli), yang berpindah dari area perianal ke uretra, kemudian berkembang biak di kandung kemih, menyebabkan peradangan dan gejala ISK. Gejala klasik meliputi:
Penggunaan pelumas yang tidak tepat, kondom lateks (jika ada alergi), atau bahkan sperma yang memiliki pH berbeda, dapat menyebabkan iritasi pada jaringan vagina. Iritasi ini terkadang menimbulkan sensasi yang mirip dengan anyang-anyangan karena peradangan di area genital yang berdekatan.
Aktivitas seksual yang intens atau kurangnya pelumasan alami dapat menyebabkan iritasi ringan pada lapisan uretra. Meskipun bukan infeksi, luka kecil ini dapat menyebabkan sensitivitas dan sensasi terbakar saat urine melewatinya.
Jika Anda mengalami gejala ringan, ada beberapa langkah pencegahan dan penanganan awal yang dapat segera Anda lakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah bakteri berkembang biak lebih lanjut.
Jika gejala anyang-anyangan tidak membaik dalam 24 hingga 48 jam, atau jika gejalanya parah, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan. Ini penting untuk memastikan apakah Anda menderita ISK yang memerlukan antibiotik atau penyebab lainnya.
Waspadai tanda-tanda ISK yang sudah menyebar atau lebih serius, seperti:
Infeksi yang melibatkan ginjal memerlukan penanganan medis segera. Dokter biasanya akan melakukan tes urine sederhana untuk mengonfirmasi keberadaan bakteri dan meresepkan antibiotik yang sesuai.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk mengurangi risiko kambuh, pertimbangkan beberapa perubahan gaya hidup sederhana yang berhubungan dengan kebersihan dan kebiasaan berkemih:
Anyang-anyangan setelah berhubungan intim adalah masalah umum yang sering dialami, namun bukan sesuatu yang harus dianggap remeh. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan kebiasaan higienis yang baik, Anda dapat meminimalkan risiko dan menikmati kehidupan seksual yang sehat dan nyaman.