Ayam Kampung Unggul (KUB) telah menjadi pilihan favorit banyak peternak skala kecil maupun menengah di Indonesia. Keunggulan utamanya terletak pada produktivitas telur yang jauh lebih tinggi dibandingkan ayam kampung biasa, namun tetap memiliki adaptabilitas yang baik terhadap lingkungan lokal. Salah satu pertanyaan mendasar yang sering muncul dari peternak pemula adalah: umur berapa ayam KUB mulai bertelur?
Ayam KUB merupakan hasil persilangan yang difokuskan untuk memaksimalkan jumlah telur yang dihasilkan per tahun. Untuk mencapai potensi maksimal ini, pemahaman mengenai kapan mereka mencapai fase reproduktif sangat penting untuk manajemen pakan dan kandang.
Secara umum, ayam KUB menunjukkan kematangan seksual dan mulai bertelur pada rentang usia yang relatif lebih cepat dibandingkan ras ayam kampung murni. Rata-rata, peternak bisa mengharapkan telur pertama dari indukan ayam KUB mereka pada usia:
Angka ini menandakan efisiensi genetik ayam KUB, karena ayam kampung biasa seringkali baru mulai bertelur di usia 6 bulan atau lebih. Memulai bertelur lebih awal berarti periode produksi telur yang lebih panjang dalam satu siklus.
Meskipun genetik ayam KUB mendorongnya untuk bertelur lebih cepat, kecepatan mereka mencapai fase produksi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan manajemen pemeliharaan. Beberapa faktor kunci meliputi:
Ini adalah faktor paling krusial. Ayam yang akan memasuki masa bertelur membutuhkan asupan protein, kalsium, dan vitamin yang optimal. Pakan starter (umur 0-8 minggu) dan pakan grower (umur 8-16 minggu) harus seimbang. Kekurangan kalsium, misalnya, tidak hanya menunda produksi telur tetapi juga dapat menyebabkan telur yang dihasilkan cangkangnya tipis atau rapuh. Pastikan pakan mengandung minimal 16-18% protein saat mendekati masa bertelur.
Ayam KUB harus mencapai berat badan tertentu sebelum sistem reproduksinya aktif sepenuhnya. Jika ayam terlalu kurus saat memasuki usia 4 bulan, mereka mungkin menunda produksi telur karena tubuhnya belum siap secara nutrisi untuk menghasilkan sel telur secara teratur.
Cahaya sangat memengaruhi hormon reproduksi pada unggas. Ayam membutuhkan minimal 14 jam paparan cahaya per hari untuk merangsang ovulasi yang teratur. Jika ayam dipelihara di kandang yang gelap atau kurang mendapatkan sinar matahari yang cukup, mereka cenderung terlambat bertelur.
Stres lingkungan seperti suhu yang terlalu panas, kelembaban tinggi, atau kepadatan kandang yang berlebihan dapat menekan sistem kekebalan dan menghambat fungsi reproduksi. Kandang yang bersih, memiliki ventilasi baik, dan minim gangguan akan mendukung ayam untuk fokus pada produksi telur.
Memahami umur mulai bertelur ini juga membantu peternak membandingkan efisiensi investasi. Ayam KUB dirancang untuk produksi massal, berbeda dengan ayam kampung asli yang lebih mengutamakan ketahanan alamiah.
| Aspek | Ayam KUB | Ayam Kampung Biasa |
|---|---|---|
| Mulai Bertelur (Rata-rata) | 18 - 20 Minggu | 24 Minggu ke atas |
| Intensitas Bertelur | Tinggi (Hingga 200-220 butir/tahun) | Rendah (Sekitar 80-100 butir/tahun) |
Saat ayam Anda memasuki usia 14 hingga 16 minggu, ini adalah masa transisi penting. Fokus manajemen harus beralih dari pertumbuhan (grower) menuju pemeliharaan reproduksi (layer).
Kesimpulannya, jika semua aspek manajemen—terutama nutrisi—sudah terpenuhi dengan baik, ayam KUB Anda akan menunjukkan tanda-tanda awal bertelur sekitar usia 4,5 bulan. Kesabaran dan pemeliharaan intensif pada fase menjelang dewasa sangat menentukan keberhasilan panen telur pertama Anda.