Simbol visual yang mewakili korps Tentara Darat.
Warna yang paling erat kaitannya dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) adalah hijau tua atau sering disebut "Hijau Army". Warna ini bukanlah pilihan sembarangan; ia adalah representasi langsung dari medan operasi utama Angkatan Darat: hutan, pegunungan, dan area pedesaan yang kaya akan vegetasi. Secara psikologis, hijau tua melambangkan stabilitas, ketahanan, dan kesiapan untuk bertahan lama di lapangan.
Dalam konteks militer global, seragam hijau tua berfungsi sebagai kamuflase esensial. Bagi prajurit TNI AD, warna ini menggemakan filosofi "prajurit yang menyatu dengan alam" untuk melindungi kedaulatan teritorial Indonesia. Penggunaan warna ini telah menjadi tradisi yang diwariskan sejak masa perjuangan kemerdekaan, mengikat setiap prajurit pada sejarah panjang pengabdian mereka di darat.
Meskipun hijau mendominasi seragam lapangan, warna merah tua atau maroon memiliki peran krusial, terutama terlihat pada atribut, pangkat, atau seragam upacara tertentu. Merah secara universal diasosiasikan dengan keberanian, pengorbanan, dan darah yang tertumpah demi bangsa dan negara. Warna ini berfungsi sebagai pengingat visual akan harga yang harus dibayar untuk mempertahankan kemerdekaan.
Dalam struktur hierarki dan unit-unit khusus, aksen merah tua sering digunakan untuk memberikan kontras yang tegas dan menandakan tingkat otoritas atau spesialisasi. Ini adalah perwujudan dari semangat pantang menyerah yang harus dimiliki oleh setiap perwira dan bintara yang memegang teguh sumpah setia mereka.
Warna kuning keemasan, sering terlihat pada lambang kesatuan, bintang jasa, atau atribut kehormatan lainnya, melambangkan kejayaan, kehormatan, dan standar moral yang tinggi. Warna ini kontras dengan latar belakang hijau tua, memastikan bahwa penghargaan atas dedikasi dan prestasi terlihat jelas dan dihormati.
Kuning emas menyoroti aspek profesionalisme. TNI AD, sebagai garda terdepan pertahanan negara, harus selalu menjunjung tinggi kehormatan institusi dan pribadi. Kehadiran warna emas ini mengingatkan bahwa di balik tugas keras di lapangan, ada mandat luhur untuk menjaga citra dan nama baik institusi di mata rakyat Indonesia.
Pilihan warna dalam identitas visual TNI AD bukanlah sekadar estetika, melainkan sebuah bahasa visual yang kaya akan makna historis dan filosofis. Kombinasi antara hijau tua yang membumi, merah tua yang heroik, dan kuning emas yang mulia menciptakan palet warna yang merefleksikan sifat Tri Dharma Bakti: berjuang di medan sulit (hijau), berani berkorban (merah), dan menjunjung tinggi kehormatan (emas).
Bagi masyarakat sipil, mengenali dan memahami makna di balik warna seragam ini akan meningkatkan rasa hormat dan apresiasi terhadap tugas berat yang diemban oleh para prajurit TNI AD. Warna-warna ini adalah simbol abadi dari kedaulatan yang dijaga setiap saat oleh Angkatan Darat Republik Indonesia. Seragam bukan hanya pakaian; itu adalah bendera yang hidup dan bernapas.
Peran TNI AD dalam menjaga keutuhan wilayah Indonesia sangat vital, dan warna pada seragam mereka adalah penanda visual dari tanggung jawab besar tersebut. Ketika seorang prajurit mengenakan atribut berwarna hijau tua, ia membawa beban sejarah dan harapan seluruh bangsa di pundaknya.