Ilustrasi: Ayam dan proses bertelur.
Pertanyaan mengenai "ayam bertelur di" mana sering kali muncul dalam benak peternak pemula maupun penghobi unggas. Secara biologis, ayam betina membutuhkan tempat yang aman, gelap, dan nyaman untuk memproduksi dan meletakkan telurnya. Pemahaman mendalam tentang preferensi lokasi ini krusial untuk memastikan produksi telur maksimal dan menjaga kesehatan ayam.
Ayam memiliki insting alami untuk mencari tempat bersarang yang terlindungi. Ketika Anda memelihara ayam petelur, baik itu dalam skala kecil di halaman belakang rumah atau peternakan komersial, menyediakan sarang buatan yang sesuai sangat penting. Sarang yang baik harus memenuhi beberapa kriteria dasar:
Aspek lokasi memang penting, namun kualitas telur yang dihasilkan sangat bergantung pada apa yang dikonsumsi ayam. Proses pembentukan cangkang telur memerlukan kalsium dalam jumlah besar. Jika ayam bertelur di lokasi yang tidak terduga, terkadang itu juga berkaitan dengan kondisi fisik mereka yang mungkin sedang kurang prima.
Pakan khusus petelur (layer feed) dirancang untuk memenuhi kebutuhan ini, biasanya mengandung persentase protein yang seimbang dan suplementasi kalsium yang tinggi. Kurangnya kalsium tidak hanya menghasilkan cangkang yang tipis, tetapi juga bisa membuat ayam mencari tempat bertelur yang lebih empuk atau terlindungi sebagai kompensasi naluriah.
Dalam konteks peternakan modern, fokusnya adalah membuat ayam bertelur di dalam boks yang ditentukan. Namun, di lingkungan semi-intensif atau organik, kadang kita menemukan "kejutan" telur di tempat tak terduga. Ayam bertelur di tumpukan jerami di gudang, di bawah semak-semak, atau bahkan di sudut kandang yang tidak kita duga.
Ini adalah perilaku alami yang disebut nesting behavior. Jika ayam tidak puas dengan sarang yang tersedia, ia akan menggunakan instingnya untuk menciptakan sarangnya sendiri. Bagi peternak yang ingin mengontrol produksi, langkah pertama adalah menutup akses ke lokasi-lokasi tersembunyi ini dan secara bertahap mengarahkan ayam menggunakan sarang resmi dengan cara membuatnya lebih menarik.
Untuk memastikan semua telur terkumpul di satu tempat yang mudah diambil dan diamankan, beberapa trik dapat diterapkan:
Penting untuk membedakan kapan ayam bertelur dan kapan ia menunjukkan keinginan untuk mengerami (menjadi induk). Ayam yang hanya bertelur biasanya akan meninggalkan sarang setelah meletakkan telurnya. Sebaliknya, ayam yang mulai mengerami akan duduk diam di sarang selama berhari-hari, menolak untuk meninggalkan tempat itu kecuali untuk makan dan minum singkat.
Ketika ayam mulai mengerami, ini adalah saat di mana lokasi bertelur menjadi sangat penting karena telur harus dipertahankan suhunya. Jika ayam memilih tempat yang salah untuk mengerami, misalnya di tempat yang terlalu dingin atau sering terkena sinar matahari langsung, maka peluang penetasan akan sangat menurun. Oleh karena itu, observasi perilaku ayam adalah kunci manajemen peternakan yang sukses.
Intinya, ayam bertelur di mana pun ia merasa paling aman, nyaman, dan terlindungi dari predator dan gangguan lingkungan. Dengan menyediakan fasilitas sarang yang sesuai dengan kebutuhan insting mereka—kering, gelap, dan tenang—peternak dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi produksi dan menjaga kualitas telur yang dihasilkan.