Ilustrasi Ayam Kate yang mungil.
Ayam Kate, atau yang dikenal secara ilmiah sebagai *Gallus gallus domesticus* varietas kerdil, adalah salah satu jenis unggas hias yang paling populer di Indonesia. Selain posturnya yang menggemaskan dan tingginya yang tidak melebihi 30 cm, pertanyaan yang sering muncul di benak para penghobi adalah seberapa produktif ayam ini dalam menghasilkan telur. Pertanyaan utama: ayam kate bertelur berapa banyak?
Secara umum, produktivitas ayam kate jauh lebih rendah dibandingkan ayam ras petelur komersial seperti Leghorn atau ayam kampung biasa. Ayam Kate dipelihara lebih karena nilai estetika dan kemudahannya dalam perawatan, bukan semata-mata untuk tujuan komersial bertelur. Namun, rata-rata produksi mereka tetap menarik untuk diketahui oleh para pemelihara rumahan.
Produksi telur ayam kate sangat bergantung pada beberapa faktor kunci:
Sama seperti ras ayam lainnya, ada berbagai varian ayam Kate (misalnya Kate Red, Kate Silver, Kate Emas). Beberapa garis keturunan telah diseleksi secara khusus untuk memiliki sifat bertelur yang sedikit lebih baik, meskipun mereka tetap tergolong ayam hias. Kate murni biasanya lebih jarang bertelur daripada hasil persilangan.
Ayam kate betina biasanya mulai bertelur pada usia sekitar 6 hingga 8 bulan. Periode puncak produktivitas mereka terjadi pada tahun pertama dan kedua. Setelah usia tiga tahun, frekuensi bertelur cenderung menurun signifikan.
Ini adalah faktor krusial. Agar ayam kate dapat bertelur secara teratur, mereka memerlukan pakan dengan kandungan protein dan kalsium yang memadai. Pakan pelet khusus unggas yang seimbang sangat dianjurkan. Kekurangan kalsium tidak hanya mengurangi jumlah telur tetapi juga bisa menyebabkan telur menjadi lunak atau kerabang tipis.
Stres lingkungan, seperti perubahan suhu ekstrem, kandang yang terlalu kotor, atau adanya predator, dapat menyebabkan ayam menghentikan siklus bertelur mereka. Ayam kate memerlukan kandang yang kering, aman, dan mendapat akses sinar matahari yang cukup untuk mendukung metabolisme dan produksi hormon yang baik.
Jika semua kondisi lingkungan, nutrisi, dan genetik terpenuhi, rata-rata ayam kate akan menghasilkan telur berkisar antara **3 hingga 5 butir per minggu** pada masa puncak. Beberapa peternak yang sangat berhasil melaporkan bisa mencapai 6 butir seminggu, namun ini jarang terjadi dan seringkali hanya berlangsung dalam siklus pendek.
Jika dikonversi menjadi bulanan, seekor ayam kate yang sehat dan produktif dapat menghasilkan sekitar **12 hingga 20 butir telur per bulan**. Angka ini jauh berbeda dengan ayam petelur komersial yang bisa menghasilkan 25-30 butir per bulan.
Perlu dicatat bahwa ayam kate cenderung memiliki sifat mengeram (inkubasi) yang lebih kuat dibandingkan ayam ras petelur. Begitu mereka mulai mengerami, produksi telur akan berhenti sementara selama kurang lebih 21 hari masa penetasan, ditambah masa menyusui anak ayam jika berhasil menetas.
Selain jumlahnya yang relatif sedikit, telur ayam kate juga memiliki ciri khas lain:
Jika tujuan Anda adalah mendapatkan telur dari ayam kate meskipun itu ayam hias, terapkan strategi berikut:
Kesimpulannya, ketika Anda memelihara ayam kate, nikmati keindahan dan tingkah lakunya yang lucu. Jangan menaruh ekspektasi tinggi pada kuantitas telurnya. Jika Anda bertanya ayam kate bertelur berapa banyak, jawabannya adalah secukupnya—cukup untuk dinikmati sesekali sebagai hidangan istimewa, bukan untuk memenuhi kebutuhan dapur harian.