Gambar Ilustrasi Pakan Ayam Petelur
Meningkatkan produksi telur ayam adalah impian setiap peternak, baik skala rumahan maupun komersial. Kunci utama dari produksi telur yang maksimal bukanlah sekadar memelihara ayam dalam jumlah banyak, melainkan memberikan kondisi lingkungan dan nutrisi yang optimal. Jika ayam Anda terlihat sehat namun produksinya stagnan, mungkin ada beberapa faktor penting yang terlewatkan. Berikut adalah panduan komprehensif mengenai cara agar ayam bertelur banyak.
Makanan yang dikonsumsi ayam sangat menentukan kualitas dan kuantitas telur yang dihasilkan. Ayam petelur membutuhkan asupan nutrisi yang sangat spesifik, terutama kalsium dan protein. Kekurangan salah satu nutrisi ini dapat menyebabkan ayam berhenti bertelur atau menghasilkan telur yang cangkangnya tipis dan mudah pecah.
Kesehatan fisik dan psikologis ayam sangat dipengaruhi oleh kondisi kandangnya. Ayam yang stres akan cenderung menekan produksi telurnya.
Ini adalah salah satu faktor non-pakan yang paling berpengaruh. Ayam membutuhkan durasi cahaya tertentu untuk memicu hormon reproduksi mereka. Idealnya, ayam petelur membutuhkan total 14 hingga 16 jam cahaya per hari. Tambahkan lampu di pagi hari sebelum matahari terbit atau di malam hari setelah matahari terbenam. Intensitas cahaya yang cukup merangsang hipofisis untuk melepaskan hormon yang memicu ovulasi.
Suhu ideal untuk ayam petelur berkisar antara 20°C hingga 26°C. Suhu yang terlalu panas (di atas 30°C) akan menyebabkan ayam megap-megap dan nafsu makannya menurun drastis, yang berujung pada penurunan produksi telur. Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik untuk membuang amonia dan kelembapan.
Kandang yang terlalu padat menyebabkan persaingan, stres termal, dan penyebaran penyakit lebih cepat. Berikan ruang minimal 0,5 meter persegi per ekor ayam untuk menjaga kenyamanan mereka.
Ayam yang sedang sakit, bahkan penyakit ringan, akan mengalihkan energi tubuhnya untuk melawan infeksi, bukan untuk menghasilkan telur. Oleh karena itu, program vaksinasi dan biosekuriti harus ketat.
Produksi telur sangat bergantung pada usia ayam. Ayam yang baru mulai bertelur (sekitar usia 18-20 minggu) akan mencapai puncak produksi antara usia 25 hingga 40 minggu. Setelah melewati puncak ini, produksi akan mulai menurun secara alami.
Jika Anda memulai dari nol, pastikan DOC (Day Old Chick) atau Pullet yang Anda beli berasal dari galur ayam petelur yang unggul (misalnya Lohmann, Hy-Line, atau ISA Brown) karena potensi genetik mereka sudah terbukti mampu bertelur di atas 80% pada kondisi ideal. Investasi pada bibit unggul adalah langkah awal yang menentukan.
Agar ayam bertelur banyak, diperlukan pendekatan holistik. Tidak cukup hanya fokus pada pakan; manajemen kandang, kontrol cahaya, kesehatan, serta usia ayam harus diperhatikan secara simultan. Konsistensi dalam memberikan pakan berkualitas tinggi dan lingkungan yang bebas stres adalah resep pasti untuk melihat keranjang telur Anda selalu penuh setiap pagi.