Ilustrasi Ayam Hutan (Simbolis)
Ayam hutan, khususnya jenis Kasintu (sering diidentikkan dengan ayam hutan hijau atau ayam hutan merah yang dipelihara), merupakan komoditas yang cukup diminati oleh para penghobi burung dan penggemar unggas tradisional. Permintaan ini tidak hanya didorong oleh keindahan fisiknya yang eksotis, tetapi juga karena nilai budidayanya yang dianggap lebih tangguh dibandingkan ayam kampung biasa.
Memahami harga ayam hutan Kasintu menjadi krusial bagi siapa pun yang berencana membelinya, baik untuk tujuan koleksi, ternak, maupun sekadar hobi. Harga jualnya sangat fluktuatif, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kualitas genetik, warna (jenis kelamin), usia, dan lokasi penjual. Berbeda dengan ayam broiler yang harganya relatif stabil, harga Kasintu memerlukan pemantauan pasar yang lebih intensif.
Harga jual ayam hutan Kasintu tidak ditetapkan secara tunggal. Terdapat beberapa variabel utama yang secara signifikan memengaruhi nilai jual di pasaran. Faktor-faktor ini membantu para peternak menentukan patokan harga yang wajar.
Secara umum, harga akan meningkat seiring bertambahnya usia burung. Anakan ayam hutan (DOC atau anakan umur 1-3 bulan) tentu lebih murah dibandingkan ayam remaja atau ayam siap kawin. Ayam hutan yang sudah matang dan memiliki potensi kawin (biasanya di usia 8 bulan ke atas) akan memiliki harga premium, terutama jika jantannya memiliki suara yang lantang dan postur yang ideal.
Dalam dunia ayam hutan, warna sangat menentukan. Meskipun Kasintu merujuk pada subspesies tertentu, variasi warna akibat persilangan atau mutasi alami bisa membuat harga melonjak. Ayam hutan murni (pure) yang terjamin silsilahnya akan selalu lebih mahal daripada hasil peranakan. Jantan dengan warna bulu yang sangat cerah dan mendekati standar kontes biasanya dihargai lebih tinggi.
Kesehatan adalah prioritas utama. Ayam yang divaksinasi lengkap, bebas dari penyakit, dan dirawat dengan pakan berkualitas tinggi akan mendapatkan harga jual yang lebih baik. Penjual yang transparan mengenai riwayat kesehatan ternaknya cenderung lebih dipercaya dan bisa menetapkan harga sedikit di atas rata-rata pasar.
Meskipun harga bisa berubah sewaktu-waktu, berikut adalah perkiraan umum kisaran harga ayam hutan Kasintu yang beredar di beberapa wilayah Indonesia. Perlu dicatat bahwa harga ini bisa berbeda antara penjual rumahan dengan peternak besar.
| Jenis Ayam | Perkiraan Kisaran Harga (IDR) |
|---|---|
| Anakan (DOC - 1 Bulan) | Rp 50.000 - Rp 150.000 |
| Remaja (3 - 6 Bulan) | Rp 180.000 - Rp 400.000 |
| Dewasa Siap Kawin (Jantan) | Rp 450.000 - Rp 800.000+ |
| Dewasa Siap Kawin (Betina) | Rp 300.000 - Rp 550.000 |
| Ayam Hutan Langka/Kontes | Di atas Rp 1.000.000 (Negosiasi) |
Perluasan pasar daring telah memudahkan pembeli untuk membandingkan harga ayam hutan Kasintu dari berbagai daerah. Namun, calon pembeli disarankan untuk selalu memprioritaskan metode pembelian langsung atau setidaknya meminta video kondisi burung secara real-time, mengingat tingginya risiko penipuan pada komoditas unik seperti ini.
Secara keseluruhan, investasi pada ayam hutan Kasintu memerlukan pertimbangan matang terkait harga, karena nilai jualnya sangat erat kaitannya dengan kualitas estetika dan potensi reproduksi burung tersebut. Dengan riset yang cermat, Anda bisa mendapatkan harga ayam hutan Kasintu yang sesuai dengan kualitas yang Anda harapkan.