Fase awal kehidupan ayam pedaging (broiler), terutama dari hari pertama menetas hingga usia sekitar tiga minggu, adalah periode paling krusial dalam siklus budidaya. Periode ini sering disebut sebagai fase starter. Kualitas nutrisi yang diberikan pada fase ini secara langsung menentukan potensi genetik ayam dalam mencapai bobot panen yang optimal. Oleh karena itu, pemilihan dan manajemen pakan starter ayam pedaging menjadi fondasi utama keberhasilan usaha peternakan.
Pakan starter harus diformulasikan secara cermat untuk memenuhi kebutuhan energi, protein (terutama asam amino esensial seperti Lisin dan Metionin), mineral, dan vitamin yang sangat tinggi. Ayam pada usia ini memiliki laju pertumbuhan tercepat, memerlukan energi tinggi untuk metabolisme dasar dan pertumbuhan jaringan baru. Kesalahan dalam nutrisi starter dapat menyebabkan pertumbuhan lambat, kepadatan tulang buruk, hingga peningkatan mortalitas dini.
Visualisasi representatif ayam broiler fase starter yang sedang mengonsumsi pakan.
Pakan starter ayam pedaging (biasanya diformulasikan untuk DOC hingga 21 hari) memiliki spesifikasi nutrisi yang berbeda jauh dibandingkan pakan finisher. Spesifikasi ini dirancang untuk memaksimalkan pembentukan organ dan jaringan otot awal.
Bahkan pakan dengan formula terbaik pun akan sia-sia jika manajemen pemberiannya tidak tepat. Manajemen yang buruk pada fase starter dapat menyebabkan stunting (kerdil) permanen pada ayam.
1. Ketersediaan Pakan dan Air: Selama 24-48 jam pertama, pastikan pakan starter mudah dijangkau. Banyak peternak menyebar sedikit pakan di atas alas kandang (sekam) untuk merangsang ayam yang baru tiba (DOC) agar segera mau makan. Air minum bersih harus selalu tersedia, seringkali dicampur sedikit elektrolit atau vitamin.
2. Frekuensi Pemberian: Ayam starter makan dalam porsi kecil namun sangat sering sepanjang hari. Idealnya, pakan harus tersedia hampir ad libitum (sepuasnya) tanpa batas, dengan pembersihan tempat pakan rutin untuk mencegah kontaminasi dan kelembaban.
3. Transisi Pakan: Transisi dari pakan starter ke pakan grower (biasanya sekitar usia 3-4 minggu) harus dilakukan secara bertahap. Pencampuran kedua jenis pakan selama 3-5 hari membantu menjaga stabilitas saluran pencernaan ayam agar tidak mengalami stres nutrisi mendadak.
Investasi pada pakan starter ayam pedaging yang berkualitas tinggi seringkali dianggap mahal dalam jangka pendek, namun dampaknya sangat signifikan terhadap efisiensi pakan (FCR) di akhir periode pemeliharaan. Ayam yang tumbuh sehat dan seragam sejak awal memiliki kemampuan memanfaatkan pakan grower dan finisher secara maksimal.
Pertumbuhan awal yang lambat sulit dikejar kemudian hari. Jika ayam terlambat mencapai bobot target pada usia panen standar (misalnya 35 hari), biaya operasional per unit akan meningkat karena ayam menghabiskan lebih banyak hari di kandang hanya untuk mengejar bobot. Kualitas nutrisi starter yang unggul menghasilkan kerangka tulang yang kuat dan sistem organ yang berkembang sempurna, yang merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai performa puncak ayam pedaging. Memilih pakan starter yang teruji laboratorium dan sesuai standar nutrisi adalah keputusan strategis yang menopang profitabilitas keseluruhan.