Mengatasi Anyang-Anyangan Setelah Berhubungan Intim

Simbol ketidaknyamanan kandung kemih

Ilustrasi ketidaknyamanan ringan pada saluran kemih.

Rasa tidak nyaman, sensasi ingin buang air kecil terus-menerus, atau nyeri ringan yang dikenal sebagai anyang-anyangan setelah berhubungan seksual adalah keluhan yang cukup umum dialami, baik pria maupun wanita. Meskipun seringkali tidak berbahaya, kondisi ini tentu mengganggu kenyamanan dan bisa menimbulkan kekhawatiran.

Mengapa Anyang-anyangan Terjadi Setelah Berhubungan?

Penyebab utama dari sensasi anyang-anyangan setelah berhubungan intim biasanya berkaitan dengan iritasi mekanis dan potensi masuknya bakteri ke saluran kemih. Berikut adalah beberapa faktor pemicunya:

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Ini adalah penyebab paling umum. Selama aktivitas seksual, gesekan dapat mendorong bakteri (terutama bakteri E. coli dari area dubur) masuk ke uretra (saluran kencing). Pada wanita, uretra yang lebih pendek membuat bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih, memicu peradangan atau infeksi yang gejalanya adalah rasa perih saat kencing dan anyang-anyangan.

2. Iritasi Mekanis

Aktivitas fisik dan gesekan yang terjadi saat berhubungan intim dapat menyebabkan trauma ringan pada jaringan uretra atau area vagina/penis. Iritasi ini, meskipun sementara, dapat menimbulkan sensasi mirip anyang-anyangan.

3. Kekeringan atau Kurangnya Lubrikasi

Kurangnya lubrikasi alami atau buatan dapat meningkatkan gesekan dan memperparah iritasi mekanis, yang kemudian memicu gejala anyang-anyangan.

4. Prostatitis (Pada Pria)

Pada pria, peradangan pada kelenjar prostat (prostatitis) kadang-kadang dapat diperburuk oleh aktivitas seksual, menyebabkan gejala saluran kemih termasuk rasa tidak tuntas atau anyang-anyangan.

Langkah Cepat Mengatasi Anyang-Anyangan

Jika Anda mengalami gejala ini, ada beberapa langkah pencegahan dan penanganan segera yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan:

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Jika rasa anyang-anyangan berlangsung lebih dari 24-48 jam, disertai demam, nyeri hebat di perut bagian bawah, urin keruh atau berdarah, atau tidak membaik setelah melakukan langkah-langkah di atas, ini adalah indikasi kuat adanya Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang memerlukan penanganan medis dengan antibiotik.

Pencegahan Jangka Panjang untuk Pasangan

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Untuk mengurangi frekuensi munculnya gejala setelah berhubungan anyang anyangan, pasangan dapat menerapkan praktik berikut:

  1. Edukasi dan Komunikasi: Memastikan rangsangan yang cukup dan teknik yang lembut dapat mengurangi iritasi mekanis.
  2. Kebersihan Seksual: Membersihkan organ intim sebelum kontak seksual dapat mengurangi jumlah bakteri yang berpotensi berpindah.
  3. Mempertimbangkan Kontrasepsi Tertentu: Meskipun tidak langsung terkait, terkadang penggunaan diafragma tertentu dapat meningkatkan risiko ISK pada beberapa wanita. Diskusikan dengan profesional kesehatan jika ini sering terjadi.

Pada dasarnya, anyang-anyangan pasca-seksual seringkali merupakan respons normal tubuh terhadap perubahan mekanis dan masuknya bakteri sementara. Dengan kebiasaan kebersihan yang baik dan respons cepat (terutama segera BAK), sebagian besar kasus dapat diatasi tanpa komplikasi lebih lanjut. Namun, jangan pernah mengabaikan gejala yang persisten atau memburuk.

🏠 Homepage