Dalam dunia kesehatan alami, sedikit sekali minuman yang memiliki reputasi sekuat teh hijau. Bukan hanya sekadar minuman penyegar pelepas dahaga, teh hijau telah lama dielu-elukan karena segudang manfaat kesehatannya. Salah satu klaim yang paling menarik perhatian para ilmuwan dan masyarakat luas adalah potensinya dalam teh hijau mencegah kanker. Penelitian demi penelitian terus mendukung gagasan bahwa senyawa-senyawa dalam daun teh Camellia sinensis yang tidak difermentasi ini dapat menjadi benteng pertahanan tubuh kita melawan pertumbuhan sel abnormal.
Mengapa teh hijau begitu istimewa? Jawabannya terletak pada kandungan polifenolnya yang sangat tinggi, terutama kelompok yang dikenal sebagai katekin. Katekin yang paling berlimpah dan paling aktif secara biologis adalah Epigallocatechin Gallate (EGCG). EGCG dianggap sebagai 'bintang utama' dalam kemampuan anti-kanker teh hijau.
Proses pembuatan teh hijau yang minim oksidasi memungkinkan katekin ini tetap utuh, berbeda dengan teh hitam yang melalui proses fermentasi penuh. Integritas senyawa ini menjadikannya agen antioksidan yang sangat kuat. Antioksidan berfungsi untuk menetralisir radikal bebas—molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA sel dan menjadi pemicu utama perkembangan kanker.
Potensi teh hijau mencegah kanker bukanlah sekadar mitos. Studi in vitro (di laboratorium) dan in vivo (pada hewan) menunjukkan beberapa mekanisme yang bekerja secara sinergis:
Meskipun penelitian masih berjalan, beberapa jenis kanker menunjukkan respons positif terhadap konsumsi teh hijau secara teratur:
Untuk benar-benar mendapatkan manfaat pencegahan kanker dari teh hijau, cara penyajian sangatlah krusial. Tidak semua teh hijau diciptakan sama, dan cara Anda menyeduhnya dapat memengaruhi kadar EGCG yang tersedia bagi tubuh.
Para ahli merekomendasikan untuk menyeduh daun teh hijau berkualitas tinggi dengan air bersuhu sekitar 70°C hingga 80°C, bukan air mendidih. Air yang terlalu panas akan "membakar" daun teh dan merusak katekin yang sensitif terhadap suhu tinggi. Biarkan teh terendam selama 3 hingga 5 menit. Mengonsumsi 2 hingga 4 cangkir per hari seringkali disarankan dalam studi pencegahan.
Penting untuk dicatat bahwa teh hijau adalah alat pendukung, bukan pengganti pengobatan medis konvensional atau gaya hidup sehat secara keseluruhan. Diet seimbang yang kaya serat, olahraga teratur, dan menghindari faktor risiko adalah fondasi utama dalam pencegahan kanker. Teh hijau hanyalah bonus alami yang memberikan perlindungan antioksidan ekstra yang sangat berharga.