Memelihara ayam petelur merupakan usaha yang sangat menguntungkan jika dilakukan dengan benar. Kunci utamanya adalah memahami kebutuhan dasar ayam agar mereka dapat memproduksi telur secara maksimal dan konsisten. Artikel ini akan membahas langkah-langkah esensial dalam cara pelihara ayam bertelur yang efektif, mulai dari pemilihan bibit hingga manajemen pakan dan kandang.
1. Pemilihan Bibit Ayam Petelur yang Tepat
Langkah pertama dalam cara pelihara ayam bertelur yang sukses adalah memastikan Anda memilih DOC (Day Old Chick) atau bibit ayam yang berkualitas. Umumnya peternak memilih ayam ras seperti Lohmann Brown, ISA Brown, atau strain unggul lokal yang memang genetiknya diarahkan untuk produksi telur tinggi.
- Pastikan DOC berasal dari penetasan yang terpercaya dan memiliki sertifikat kesehatan.
- Ayam siap puli (biasanya umur 16-18 minggu) harus memiliki bobot seragam, aktif, dan tidak menunjukkan gejala sakit.
- Kondisi fisik harus baik: mata cerah, bulu mengkilap, dan kaki kokoh.
2. Manajemen Kandang yang Memadai
Kandang adalah rumah bagi ayam Anda. Lingkungan yang nyaman sangat memengaruhi tingkat stres dan, otomatis, produksi telur. Prinsip utama kandang adalah sirkulasi udara baik, kering, dan terlindungi dari cuaca ekstrem serta predator.
A. Ukuran dan Tata Letak
Kepadatan ideal adalah sekitar 6-8 ekor per meter persegi untuk sistem baterai, atau lebih luas jika menggunakan sistem postal (lantai). Pastikan tempat pakan dan minum tersedia cukup dan mudah dijangkau tanpa berebut.
B. Kebersihan dan Ventilasi
Lantai kandang harus selalu kering. Amonia dari kotoran dapat mengganggu pernapasan dan menurunkan produksi. Ventilasi yang buruk menyebabkan panas berlebih, yang merupakan musuh utama ayam petelur. Usahakan kandang menghadap arah angin yang dominan.
3. Nutrisi Terbaik: Kunci Produksi Telur Tinggi
Pakan menyumbang sekitar 70% dari biaya operasional, namun merupakan faktor penentu keberhasilan. Ayam petelur membutuhkan nutrisi yang spesifik, terutama pada masa puncak produksi (sekitar umur 20 hingga 50 minggu).
- Kalsium: Sangat vital untuk pembentukan cangkang telur yang kuat. Biasanya diberikan dalam bentuk tepung tulang atau kulit kerang yang dicampurkan pada pakan atau disediakan terpisah.
- Protein: Harus cukup (sekitar 16-18%) untuk mendukung pembentukan albumen (putih telur).
- Energi: Dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh dan energi bertelur.
Selalu sediakan pakan sesuai fase umur ayam. Pemberian pakan tidak boleh terlambat atau terburu-buru karena dapat mengganggu ritme produksi harian mereka.
4. Pengaturan Cahaya (Fotoperiode)
Salah satu rahasia cara pelihara ayam bertelur yang sukses adalah manipulasi cahaya. Ayam membutuhkan minimal 14-16 jam paparan cahaya per hari untuk merangsang hormon reproduksi.
Jika memelihara di dalam kandang tertutup, gunakan lampu. Tambahkan penerangan secara bertahap seiring bertambahnya usia ayam, jangan pernah mengurangi intensitas cahaya secara tiba-tiba setelah ayam mulai bertelur, karena ini bisa menyebabkan ayam berhenti bertelur.
5. Kesehatan dan Vaksinasi
Ayam yang sehat adalah ayam yang produktif. Program vaksinasi yang teratur adalah wajib untuk mencegah wabah penyakit seperti Newcastle Disease (ND) atau Infectious Bronchitis (IB).
Perhatikan tanda-tanda penyakit: lesu, nafsu makan menurun drastis, atau ada lendir pada mata/hidung. Segera pisahkan ayam yang sakit dan konsultasikan dengan dokter hewan. Suhu air minum juga perlu diperhatikan, hindari air yang terlalu dingin saat cuaca panas.
6. Manajemen Masa Grower (Masa Pertumbuhan)
Produksi telur di masa depan sangat bergantung pada bagaimana ayam dibesarkan. Masa grower (umur 8 hingga 18 minggu) harus fokus pada pembentukan kerangka tubuh yang kokoh, bukan lemak berlebihan. Pakan pada fase ini harus mengandung protein yang cukup untuk pertumbuhan otot dan organ reproduksi. Jangan memberi pakan petelur terlalu dini, karena dapat menyebabkan ayam terlalu gemuk sebelum waktunya bertelur, yang justru menghambat produksi saat dewasa.
Dengan menerapkan panduan komprehensif ini—memperhatikan bibit, kebersihan kandang, nutrisi tepat, dan manajemen cahaya—Anda dapat memaksimalkan potensi produksi telur ayam Anda secara efisien dan berkelanjutan.